KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, pemerintah telah meresmikan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC). Harapannya, IIFC mampu sebagai pusat keuangan dan bisnis syariah masa depan. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pun siap mengakselerasi pengembangan global hub dan Islamic Ecosystem yang berkelanjutan di IIFC yang dirancang memiliki peran strategis dan penting untuk membangun peradaban baru ekonomi syariah di Indonesia. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi bilang pihaknya bakal hadir di kawasan IIFC melalui Menara BSI yang saat ini dalam proses konstruksi dan diharapkan selesai pada 2025.
Ia menjelaskan menara dengan nilai investasi mencapai Rp 1,1 triliun ini nantinya akan menjadi pusat bisnis dan literasi halal ekosistem yang mendorong terciptanya kolaborasi dalam pengembangan sektor Haji dan Umrah, ZISWAF, Pendidikan dan Kesehatan, Mode dan perniagaan, serta lainnya.
Baca Juga: Saham BSI (BRIS) Melonjak Pasca Libur Panjang, Ini Kata Manajemen “Indonesia dengan penduduk muslim 239 juta, itu potensi besar untuk pengembangan syariah, termasuk halal value chain. Baik itu terkait dengan food and beverage, kemudian modus fashion, farmasi, wisata halal, dan lain sebagainya. Nanti ekosistem itu akan berkantor di sini,” ujarnya, Selasa (17/9). Lebih lanjut, ia menjelaskan dengan potensi yang besar, Indonesia belum mampu menjadi pemain utama dalam ekosistem syariah, terbukti dengan banyak impor. Padahal, ia berpandangan Indonesia punya kapasitas untuk melakukan ekspor ke negara-negara yang membutuhkan produk atau jasa industri syariah. Misalnya ke Timur Tengah, Malaysia, Brunei, dan negara lainnya. “Dan kita sekarang berdasarkan global state of Islamic economy itu laporan tahun 2024 Indonesia sudah masuk ranking 3 sekarang,” tambahnya. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia harus menyiapkan pelaku-pelaku profesional di industri keuangan syariah. Ini tidak lepas dari pertumbuhan industri bank syariah yang lebih tinggi dibandingkan perbankan nasional. Oleh sebab itu, ia menilai BSI sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomi syariah harus tubuh maju, harus memiliki manajemen modern, harus kompetitif, profesional untuk menjangkau pasar-pasar potensial yang kita miliki, 236 juta penduduk muslim kita.
“Dan juga tumbuh menjadi barometer perbankan syariah di Indonesia, di regional ASEAN, dan juga di dunia,” kata Jokowi. Presiden juga menyambut baik kehadiran Kawasan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) yang disebut akan mengakselerasi perkembangan ekonomi syariah dan mendukung industri halal, fesyen muslim, wisata halal, industri makanan dan minuman halal. “Ini akan terdukung semuanya, sehingga potensi yang ada tidak lepas lari ke kawasan lain atau ke negara yang lain,” tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari