KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) menegaskan permintaan yang melonjak ke produsen kaleng karena bantuan sosial (bansos) hanya bersifat sementara. Oleh karenanya impor bahan baku bukan solusi yang tepat. Ketua Umum Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia Silmy Karim menyatakan tidak perlu impor karena permintaan melonjak ini tidak permanen. "Hal ini bisa disiasati dengan pengiriman bertahap. Pengiriman bahan baku bisa disesuaikan dengan kapasitas pabrik," kata Silmy kepada Kontan.co.id, Jumat (7/8). Di sisi lain, Silmy bilang jikalau impor bahan baku, barangnya juga butuh satu sampai dua bulan untuk sampai ke Indonesia. Oleh karena itu, Silmy mengakui heran mengapa solusinya impor.
IISIA: Keterbatasan bahan baku kemasan kaleng disiasati dengan pengiriman bertahap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) menegaskan permintaan yang melonjak ke produsen kaleng karena bantuan sosial (bansos) hanya bersifat sementara. Oleh karenanya impor bahan baku bukan solusi yang tepat. Ketua Umum Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia Silmy Karim menyatakan tidak perlu impor karena permintaan melonjak ini tidak permanen. "Hal ini bisa disiasati dengan pengiriman bertahap. Pengiriman bahan baku bisa disesuaikan dengan kapasitas pabrik," kata Silmy kepada Kontan.co.id, Jumat (7/8). Di sisi lain, Silmy bilang jikalau impor bahan baku, barangnya juga butuh satu sampai dua bulan untuk sampai ke Indonesia. Oleh karena itu, Silmy mengakui heran mengapa solusinya impor.