JAKARTA. Ekspor Indonesia ke Jepang menyusut tajam selama Agutus 2008 lalu. Ironisnya, itu terjadi saat kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia-Jepang atawa Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) resmi diberlakukan awal Juli 2008.Melorotnya ekspor itu terungkap dari rendahnya pemanfaataan formulir surat keterangan asal (SKA) oleh pengusaha yang akan melakukan ekspor ke Jepang. Pemanfataan SKA pada Agustus hanya 2.000 formulir, merosot tajam dibanding bulan Juli yang tingkat pemanfataannya masih 4.948 formulir.Tak urung pejabat Departemen Perdagangan pun dibuat bingung atas kejadian ini. Direktur Fasilitas Ekspor dan Impor Departemen Perdagangan (Depdag) Herman Sembiring mengaku heran atas drastisnya penurunan pemanfataan SKA tersebut. "Kami belum mengetahui penyebab rendahnya pemanfaatan SKA ini. Ada dugaan para pengusaha menunggu sampai benar-benar mereka yakin fasilitas ini berlaku. Tapi aneh juga karena turunnya banyak sekali," ujar Herman, Kamis (11/10).
IJEPA Jalan, Ekspor Ke Jepang Malah Melorot
JAKARTA. Ekspor Indonesia ke Jepang menyusut tajam selama Agutus 2008 lalu. Ironisnya, itu terjadi saat kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia-Jepang atawa Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) resmi diberlakukan awal Juli 2008.Melorotnya ekspor itu terungkap dari rendahnya pemanfaataan formulir surat keterangan asal (SKA) oleh pengusaha yang akan melakukan ekspor ke Jepang. Pemanfataan SKA pada Agustus hanya 2.000 formulir, merosot tajam dibanding bulan Juli yang tingkat pemanfataannya masih 4.948 formulir.Tak urung pejabat Departemen Perdagangan pun dibuat bingung atas kejadian ini. Direktur Fasilitas Ekspor dan Impor Departemen Perdagangan (Depdag) Herman Sembiring mengaku heran atas drastisnya penurunan pemanfataan SKA tersebut. "Kami belum mengetahui penyebab rendahnya pemanfaatan SKA ini. Ada dugaan para pengusaha menunggu sampai benar-benar mereka yakin fasilitas ini berlaku. Tapi aneh juga karena turunnya banyak sekali," ujar Herman, Kamis (11/10).