Ikan kayu menjadi primadona di Jepang



MANADO. Jepang paling meminati produk ikan kayu asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyusul permintaan dari negara tersebut cukup tinggi.

"Ikan kayu yang diekspor ke Jepang, rata-rata setiap bulan di tahun 2014 mencapai 26,2 ton dengan sumbangan devisa sebesar 141.100 dolar Amerika Serikat," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, T Hasudungan Siregar, Senin (19/1).

Hasudungan mengatakan hampir setiap bulannya, pengiriman ikan kayu ke Jepang terus dilakukan, hal ini menandakan produk perikanan Sulut makin diminati pasar luar negeri.


"Oleh karena itu, pemerintah berharap para pengekspor lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas produk," jelasnya.

Di Jepang, katanya, ikan kayu diolah kembali menjadi berbagai produk pangan khas negara itu, selain juga diolah menjadi makanan juga untuk olahan lainnya.

"Produk ikan kayu, telah diproses melalui pembakaran pada suhu tertentu sehingga dihasilkan komoditas yang sudah mengeras seperti kayu, tetapi tahan meski disimpan lama," katanya.

Ikan kayu asal Sulut memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lain, karena rasa dan tekstur ikan dengan kualitas baik.

Selain negara-negara Asia, tujuan ekspor ikan kayu asal Sulut, adalah Eropa, Afrika dan Amerika Serikat.

Pemerintah akan terus memfasilitasi para pengekspor asal Sulut, agar mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri dan negara tujuan semakin banyak, katanya.

Selain tujuan utama pengiriman ikan kayu, Jepang menjadi tujuan ekspor produk perikanan lainnya serta kelapa dan turunannya seperti tepung kelapa dan juga biji pala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto