Ikappi: Disparitas harga picu pedagang mengoplos bawang merah dan bawang bombai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan saat ini terdapat beberapa okum yang mengoplos bawan merah dan bawang bombai mini dan menjualnya dengan bawang merah.

Pengoplosan bawang merah dan bawang bombai bisa terjadi dikarenakan adanya disparitas harga yang cukup besar. Menurut Abdullah, harga bawang bombai tidak mencapai Rp 20.000 per kg, sementara harga bawang merah sudah mencapai Rp 40.000 per kg.

Meski begitu, Abdullah pun mengatakan, belum ada dampak atau keluhan dari pedagang terkait penjualan bawang oplos tersebut. Hal ini dikarenakan jumlahnya yang sangat kecil.


Menurutnya, pengoplosan ini pun tidak merugikan atau berdampak langsung pada pedagang. Namun, ini akan berdampak pada kepercayaan publik atas pedagang yang bisa saja semakin berkurang.

“Memang ada yang mengoplos bawang merah dan bawang bombai dan menjual sebagai bawang merah. Tetapi pedagang yang melakukannya kecil. Saya juga yakin pedagang yang menjual bawang oplos tersebut tidak punya kios atau yang tidak punya pelanggan,” ujar Abdullah kepada Kontan.co.id, Senin (25/6).

Menurut Abdullah, tidak ada keuntungan yang didapatkan pedagang dengan menjual bawang bombai sebagai bawang merah.

Pasalnya, bawang bombai tidak bisa menggantikan bawang merah dan akan lebih mudah menyerap minyak. “Ini akan sesaat saja. Pedagang yang mengoplos ini akan ditinggal pembeli,” tambah Abdullah.

Bawang bombai mini ini pun sulit untuk dijual sebagai bawang merah karena ukuran dan warnanya yang langsung terlihat jelas. Abdullah bilang, bawang merah terlihat lebih kecil, padat dan lebih merah dibandingkan bawang bombai mini.

Meski begitu, Abdullah pun mengatakan pihaknya sudah mengimbau pedagang melalui surat edaran untuk menjual bawang merah sesuai dengan jenisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto