JAKARTA. Sebulan terakhir, Perum Bulog giat melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga beras di bawah Rp 10.000 per kilogram (kg). Namun itu semua belum cukup. Sebab ada indikasi penurunan harga beras yang terjadi bukanlah cerminan bahwa tata niaga beras sudah membaik. Abdullah Mansuri, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI), mengatakan, di Pasar Induk Cipinang masih ditemukan beras dalam kualitas jelek, sehingga harga beras menjadi murah. "Beras oplosan mudah ditemukan di Pasar Cipinang. Beras ini adalah campuran dari beras mahal kualitas bagus dengan beras jelek dari Bulog. Sehingga harganya lebih murah hampir selisih Rp 2.000 per kilogram (kg)," kata Abdullah pada Senin (16/3).
IKAPPI: harga turun karena maraknya beras oplosan
JAKARTA. Sebulan terakhir, Perum Bulog giat melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga beras di bawah Rp 10.000 per kilogram (kg). Namun itu semua belum cukup. Sebab ada indikasi penurunan harga beras yang terjadi bukanlah cerminan bahwa tata niaga beras sudah membaik. Abdullah Mansuri, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI), mengatakan, di Pasar Induk Cipinang masih ditemukan beras dalam kualitas jelek, sehingga harga beras menjadi murah. "Beras oplosan mudah ditemukan di Pasar Cipinang. Beras ini adalah campuran dari beras mahal kualitas bagus dengan beras jelek dari Bulog. Sehingga harganya lebih murah hampir selisih Rp 2.000 per kilogram (kg)," kata Abdullah pada Senin (16/3).