IKAPPI: Jelang Lebaran, hampir semua harga komoditas pangan naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hampir semua harga komoditas pangan meningkat menjelang Lebaran. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menilai, peningkatan harga ini karena peningkatan permintaan dalam tiga hari terakhir jelang Lebaran.

“Memasuki puasa peningkatan permintaan tidak drastis. Peningkatan permintaan baru terjadi tiga hari lalu. Dibandingkan minggu pertama bulan puasa, peningkatan permintaan sudah dua kali kipat,” ujar Abdullah kepada Kontan.co.id, Senin (11/6).

Berdasarkan data yang dihimpun IKAPPI, rata-rata harga beras di Jakarta mulai meningkat sekitar Rp 50 - Rp 100 per kg. “Berbicara soal beras peningkatannya memang tidak tinggi, masih dalam batas wajar,” ujar Abdullah.


Sementara untuk komoditas lainnya, seperti cabai merah keriting, rata-rata harganya meningkat Rp 2.000 per kg, dari Rp 38.000 per kg menjadi Rp 40.000 per kg. Cabai merah TW pun meningkat Rp 2.000 menjadi Rp 47.000 per kg dari Rp 45.000 per kg. Sementara, kenaikan cabai rawit hijau tidak begitu tinggi atau sekitar Rp 500 dari sebelumnya Rp 35.000 menjadi Rp 35.500 per kg.

Harga bawang merah dan bawang putih pun masih bertahan tinggi, di mana harga bawang putih dari sebelumnya Rp 32.500 menjadi Rp 33.000 dan bawang merah dari Rp 38.500 menjadi Ro 39.000 per kg.

Harga ayam pun masih bertengger di atas harga acuan pemerintah, di mana rata-ratanya berkisar Rp 39.000 per ekor, sementara sebelumnya harga ayam sekitar Rp 36.000 per ekor. “Ini adalah harga rata-rata, ada juga di pasar-pasar yang harganya Rp 40.000 - Rp 41.000 per ekor,” tambah Abdullah.

Sementara, harga telur ayam masih berkisar Rp 25.000 per kg. Memang, terjadi penurunan harga dari sebelumnya, namun biasanya hrga telur ayam berkisar Rp 22.000 per kg.

Minyak goreng curah, gula pasir dan garam pun tak luput mengalami kenaikan harga. Harga minyak goreng curah yang tadinya berkisar Rp 12.000 per liter saat ini menjadi Rp 13.000 per liter. Harga gula pasir pun meningkat menjadi Rp 13.000 dari sebelumnya Rp 12.000 per kg dan harga garam dari Rp 3.900 per 200 gram menjadi Rp 4.200 per 200 gram.

Tak hanya itu, harga daging sapi pun turut mengalami peningkatan. Padahal, awalnya Abdullah memperkirakan tidak akan ada kenaikan harga daging sapi karena adanya daging kerbau beku. Namun, dari pantauan IKAPPI, harga daging sapi meningkat dari Rp 128.000 per kg menjadi Rp 140.000 per kg.

Abdullah berpendapat, kenaikan harga ini didorong oleh besarnya kebutuhan saat Lebaran. Meski begitu, kenaikannya tidak signifikan karena daya beli masyarakat pun belum pulih.

“Dua bulan sebelum masuk bulan puasa, harga pangan tinggi. Saya rasa daya beli masyarakat belum pulih. Jadi peningkatan permintaan ini bukan karena daya beli membaik tetapi didorong oleh kebutuhan,” tandas Abdullah.

Abdullah memperkirakan peningkatan permintaan atas pangan akan tetap tinggi selama libur panjang Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat