KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat yang terjadi saat ini yaitu kelangkaan minyak goreng dan stabilitas harga eceran tertinggi (HET) Minyak Goreng Curah, serta lambatnya pendistribusian stok ke pasar tradisional, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) melihat inkonsistensi dari pernyataan kementerian perdagangan mengenai stok ketersediaan. Ketua DPW IKAPPI DKI Jakarta, Miftahudin menilai, kebijakan yang sudah diatur oleh Pemerintah khususnya Permendag Nomor 11 Tahun 2022 mengenai HET Minyak Goreng Curah belum terimplementasi dengan baik di lapangan. “Kami melihat fakta bahwa HET Minyak Goreng Curah masih tembus lebih dari 18-20 ribu per liter di berbagai daerah bahkan masih terjadi kelangkaan dimana-mana, yang artinya pemerintah belum konsisten dalam pemerataan kebijakan dan tidak fokus dalam penyelesaian persoalan di dalam negeri,” ujar Miftahudin pada pernyataan tertulisnya, Selasa (13/4)
IKAPPI Menilai Kebijakan HET Minyak Goreng Curah Belum Terimplikasi dengan Baik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat yang terjadi saat ini yaitu kelangkaan minyak goreng dan stabilitas harga eceran tertinggi (HET) Minyak Goreng Curah, serta lambatnya pendistribusian stok ke pasar tradisional, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) melihat inkonsistensi dari pernyataan kementerian perdagangan mengenai stok ketersediaan. Ketua DPW IKAPPI DKI Jakarta, Miftahudin menilai, kebijakan yang sudah diatur oleh Pemerintah khususnya Permendag Nomor 11 Tahun 2022 mengenai HET Minyak Goreng Curah belum terimplementasi dengan baik di lapangan. “Kami melihat fakta bahwa HET Minyak Goreng Curah masih tembus lebih dari 18-20 ribu per liter di berbagai daerah bahkan masih terjadi kelangkaan dimana-mana, yang artinya pemerintah belum konsisten dalam pemerataan kebijakan dan tidak fokus dalam penyelesaian persoalan di dalam negeri,” ujar Miftahudin pada pernyataan tertulisnya, Selasa (13/4)