IKEA Raih Kenaikan Laba Jadi 2,3 Miliar Euro per Agustus, Berkat Strategi Ini



KONTAN.CO.ID - Inter IKEA, pemilik merek furnitur terbesar di dunia, melaporkan peningkatan laba untuk tahun 2024 meskipun pendapatan turun tajam karena diskon atau pemotongan harga di seluruh produknya, seperti rak buku BILLY.

Pemotongan harga ini dilakukan untuk meningkatkan keterjangkauan produk IKEA setelah kenaikan harga yang signifikan pada 2021-2022 akibat gangguan rantai pasokan dan peningkatan biaya bahan baku.

Baca Juga: Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea


Kepala Keuangan Henrik Elm mengatakan, Inter IKEA, yang menyuplai toko-toko dengan merek IKEA melalui sistem waralaba, menurunkan harga produknya rata-rata 15% sepanjang tahun.

Hal ini memungkinkan pengecer IKEA menurunkan harga bagi pelanggan rata-rata 10%, setelah harga komoditas seperti kayu turun.

Pemotongan harga ini menekan pendapatan Inter IKEA sebesar 8,9% menjadi 26,5 miliar euro ($28,58 miliar) pada tahun finansial yang berakhir 31 Agustus.

Namun, Inter IKEA mengatakan bahwa harga yang lebih rendah mendorong peningkatan pembelian pelanggan, sehingga laba operasional naik menjadi 2,3 miliar euro, dari 2,2 miliar euro pada 2023.

"Dapat dikatakan, secara kasar, harga kami telah kembali ke tingkat sebelum COVID jika disesuaikan dengan inflasi," ujar Elm.

Baca Juga: IKEA Membuka Restoran Standalone Pertama di Inggris, Ini Menu Andalannya

Dia menambahkan bahwa perusahaan berencana untuk menurunkan harga lebih lanjut tahun ini, meskipun belum bisa memberikan estimasi.

Pemotongan harga ini berdampak pada penjualan grosir Inter IKEA ke pengecer dan juga memengaruhi biaya waralaba sebesar 3% dari penjualan bersih yang dikumpulkan perusahaan dari pengecer tersebut.

Meski begitu, laba bersih meningkat menjadi 2,2 miliar euro ($2,37 miliar) dari 1,6 miliar euro tahun lalu, terutama berkat pengurangan biaya bunga setelah melunasi pinjaman besar tahun lalu.

Sebagai bagian dari investasi dalam manufakturnya, Inter IKEA membuka pabrik baru di Slovakia dan memperluas pabrik di Swedia.

Sekitar 10% produk yang dijual Inter IKEA diproduksi di pabrik miliknya, sementara sisanya disuplai dari pemasok eksternal.

Franchisor IKEA juga mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi operasi ritel IKEA di Estonia, Lituania, dan Latvia dari franchisee saat ini, Hof Group.

Pembelian ini dijadwalkan rampung pada Desember 2024 jika mendapat persetujuan regulasi.

Selanjutnya: Menakar Dampak Terhadap Ekonomi dari Kebijakan Kemasan Rokok Polos

Menarik Dibaca: Hujan Petir Terjadi di Banyak Daerah, Ini Prakiraan Cuaca Besok (9/11) di Jawa Tengah

Editor: Yudho Winarto