Ikhtiar Krakatau Steel kembangkan bisnis non baja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mengeruk pendapatan, PT Krakatau Steel Tbk mulai memperkuat bisnis non bajanya.

Direktur Keuangan PT Krakatau Steel Tbk, Tambok P. Setyawati mengatakan komposisi penjualan baja pada 2017 sebesar 80% dan non baja sebesar 20% dari total pendapatan. "Tahun ini (komposisi penjualan non baja) bisa sama 20% atau bisa lebih kuat lagi," jelas Tambok, Selasa (20/3).

Menurutnya hal ini imbas dari ekspansi anak usaha. Tetapi besarnya volume pendapatan anak usaha non baja tersebut tetap akan tidak terlalu terlihat. Mengingat volume pendapatan dari baja diprediksi terangkat di tahun ini.


Salah satu proyek non baja dijalankan anak usaha yakni PT Krakatau Tirta Industri (KTI). PT Krakatau Tirta Industri (KTI) tahun ini menjalankan proyek penambahan kapasitas air di Danau Cipasauran sebesar 800 liter per detik, sebelumnya kapasitas yang dimiliki KTI yaitu 1.800 liter per detik. Jika proyek tersebut rampung maka total kapasitas yang dimiliki KTI menjadi 2.600 liter per detik.

Rencananya pada kuartal I-2018 akan resmi beroperasi. Saat ini sudah proyek tersebut sudah tahap 95,23%. "Ada banyak perusahaan yang banyak menggunakan air industri di kawasan ini," kata Tambok.

Selain itu di bisnis lahan industri, masih ada PT Krakatau Industrial Estate Cilegon. Perusahaan ini tahun lalu telah mengakuisisi lahan di daerah Anyer, Banten, seluas 500 hektare (ha).

Tahun ini juga pembangunan PLTU PT Krakatau Daya Listrik 1x150 MW, pengembangan kamar rumah sakit PT Krakatau Medika, serta pengembangan 99 kamar Royal Krakatau Hotel.

Semua ekspansi ini masuk dalam bagian capex yang dicanangkan yakni sebesar US$ 560 juta. Sumber dana sebagian dari internal dan juga pinjaman luar. 

Capex tersebut sudah siap karena juga digunakan untuk pembangunan blast furnace serta proyek HSM 2. Serta untuk IPO PT Krakatau Bandar Samudera di semester II-2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi