Iklan Judi di Liga Premier Musim Ini Melonjak Signifikan, Ancaman bagi Penonton Anak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penelitian terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah iklan perjudian selama akhir pekan pembukaan Liga Premier musim ini, yang hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Penelitian ini dilakukan oleh Sekolah Bisnis Universitas Bristol, dengan pendanaan dari Gamble Aware, sebuah lembaga amal yang fokus pada pencegahan dampak buruk perjudian. Studi ini menyoroti ancaman iklan perjudian terhadap penonton, khususnya anak-anak, serta ketidakmampuan industri perjudian untuk mengatur dirinya sendiri secara efektif.

Lonjakan Iklan Judi di Liga Premier

Selama akhir pekan pembukaan musim Liga Premier, penelitian menemukan lebih dari 29.000 pesan iklan terkait perjudian, yang merupakan peningkatan sebesar 165% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


Salah satu pertandingan yang paling banyak menampilkan iklan perjudian adalah pertandingan antara West Ham dan Aston Villa, dengan hampir 6.500 pesan perjudian yang ditampilkan sekitar 30 pesan setiap menitnya.

Baca Juga: Daftar 25 Pemain Sepak Bola Termahal di Dunia

Ini menandakan intensitas pemasaran yang agresif oleh industri perjudian, terutama dalam acara sepak bola besar yang diikuti oleh jutaan penonton dari berbagai kalangan usia.

Menurut laporan tersebut, paparan iklan perjudian ini menempatkan penonton, terutama anak-anak, pada risiko yang lebih tinggi untuk terjerumus dalam aktivitas perjudian di kemudian hari. Papan reklame di sekitar lapangan, logo di seragam pemain, serta iklan di siaran televisi dan radio, semuanya menyumbang pada peningkatan besar ini.

Kritik terhadap Upaya Pengaturan Mandiri Industri Perjudian

Para peneliti dari Universitas Bristol menilai bahwa upaya industri perjudian untuk mengatur dirinya sendiri adalah "sangat tidak memadai dan hanya simbolis."

Meski ada kebijakan baru yang dirancang untuk membatasi pemasaran selama acara sepak bola, dampaknya terhadap volume iklan perjudian hampir tidak terasa.

Dr. Raffaello Rossi, salah satu penulis laporan, menegaskan bahwa meski industri perjudian telah diberikan waktu bertahun-tahun untuk menerapkan langkah-langkah perlindungan konsumen yang efektif, mereka tetap memprioritaskan keuntungan di atas keselamatan.

Mantan kiper timnas Inggris, Peter Shilton, yang juga seorang mantan pecandu judi, berbicara kepada BBC bahwa industri perjudian sudah berada di luar kendali dan tidak dapat mengatur dirinya sendiri.

Menurutnya, ini menunjukkan bahwa pemerintah harus segera mengambil tindakan tegas untuk melindungi konsumen, terutama generasi muda yang sangat rentan terhadap pengaruh iklan tersebut.

Baca Juga: Ten Hag Bertahan atau Keluar? Begini Respons Penggemar Manchester United

Kebijakan Liga Premier dan Tanggung Jawab Klub

Liga Premier sendiri telah bekerja sama dengan klub-klubnya untuk menerapkan Kode Etik Perjanjian terkait Perjudian di Sepak Bola, yang mulai diberlakukan sejak awal musim ini.

Klub diwajibkan mematuhi semua persyaratan hukum dan regulasi yang dikeluarkan oleh Komisi Perjudian serta Otoritas Standar Periklanan. Namun, meskipun kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif iklan perjudian, laporan menunjukkan bahwa pelaksanaannya masih jauh dari cukup.

Pada tahun 2023, klub-klub Liga Premier secara kolektif sepakat untuk menghentikan sponsorship perjudian di bagian depan seragam mereka, yang akan berlaku mulai akhir musim 2025-2026. Meskipun langkah ini dianggap sebagai awal yang baik, banyak pihak merasa bahwa ini hanya langkah kecil dalam upaya mengatasi masalah yang jauh lebih besar.

Tanggapan Industri Perjudian

Dewan Perjudian dan Permainan (Betting and Gaming Council, BGC), yang mewakili industri perjudian, mengkritik hasil penelitian ini. Mereka menyatakan bahwa penelitian tersebut "secara fundamental salah memahami iklan, serta cara pengaturan iklan yang ketat."

BGC juga menambahkan bahwa anggotanya mengambil pendekatan tanpa toleransi terhadap perjudian oleh anak-anak dan telah memperkenalkan aturan baru terkait batasan usia dalam iklan.

BGC menyatakan bahwa 20% dari iklan mereka di televisi, radio, dan platform digital didedikasikan untuk pesan-pesan tentang perjudian yang lebih aman. Selain itu, mereka berkomitmen untuk mendukung olahraga terpopuler di Inggris, termasuk memberikan £40 juta per tahun kepada Liga Sepak Bola Inggris (EFL).

Baca Juga: Putaran Keempat Carabao Cup Semakin Menarik, Klub-Klub Besar Saling Bentrok

Namun, bagi banyak orang, termasuk mantan pecandu judi seperti Shilton, langkah-langkah ini tidak cukup. Mereka merasa bahwa industri perjudian memiliki terlalu banyak kekuasaan dalam mengatur dirinya sendiri, dan bahwa pemerintah perlu campur tangan lebih serius.

Dampak Iklan Judi terhadap Masyarakat

Paparan yang begitu tinggi terhadap iklan perjudian, terutama dalam acara besar seperti pertandingan Liga Premier, memberikan dampak yang sangat meresahkan.

Banyak studi telah menunjukkan bahwa semakin sering seseorang terpapar iklan perjudian, semakin besar kemungkinan mereka untuk mengembangkan kebiasaan berjudi yang bermasalah. Ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak dan remaja yang mungkin belum sepenuhnya memahami risiko perjudian.

Selain itu, meningkatnya jumlah iklan perjudian juga menimbulkan kekhawatiran tentang normalisasi perjudian di masyarakat. Ketika iklan perjudian menjadi bagian integral dari pengalaman menonton sepak bola, ada risiko bahwa perjudian akan dilihat sebagai aktivitas yang wajar dan bahkan diinginkan, tanpa memikirkan konsekuensinya.

Seruan untuk Tindakan Pemerintah

Mengingat minimnya efektivitas pengaturan mandiri industri perjudian, banyak pihak, termasuk peneliti dan mantan atlet seperti Shilton, menyerukan pemerintah untuk mengambil tindakan tegas.

Mereka percaya bahwa sudah saatnya pemerintah memberlakukan regulasi yang lebih ketat terhadap iklan perjudian, terutama di acara-acara olahraga yang ditonton oleh jutaan orang, termasuk anak-anak.

Baca Juga: FA dan Liga Primer Inggris Mengambil Keputusan Terkait Potensi Hukuman Erling Haaland

Pemerintah Inggris sendiri menyatakan bahwa mereka menyadari dampak buruk dari perjudian terhadap individu dan keluarga, serta berkomitmen untuk memperkuat perlindungan bagi mereka yang berisiko.

Saat ini, para menteri sedang mempertimbangkan berbagai aspek kebijakan perjudian, termasuk iklan dan sponsorship, dan akan memberikan pembaruan dalam waktu dekat.

Editor: Handoyo .