NEW YORK. Setelah dua tahun berturut-turut pendapatannya terus melorot, akhirnya The New York Times Co. kini bernafas lega pada kuartal kedua tahun ini. Kinerjanya membaik berkat penjualan iklan di situsnya. Pada kuartal kedua tahun ini, pendapatan dari iklan digital melonjak 21% menjadi lebih dari US$ 80 juta. Sementara pendapatan iklan cetak justru turun 6% menjadi US$ 235 juta. Secara keseluruhan, pendapatan penerbit koran The New York Times tumbuh 1,2% menjadi US$ 590 juta dari US$ 582,7 juta. Ini merupakan pertumbuhan pertama sejak 2007 lalu.Namun, angka pendapatan kuartal kedua ini masih kalah jauh ketimbang periode yang sama pada 2007 lalu. Ketika itu, pendapatannya mencapai US$ 789 juta.Kendati demikian, laba bersih New York Times masih turun 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih ini anjlok dari US$ 39 juta menjadi US$ 32 juta.Presiden Direktur The New York Times Janet Robinson berharap tren ini bisa terus berlangsung hingga kuartal ketiga. "Hasil yang positif ini akan kembali membangun momentum dimana perusahaan akan bisa meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya operasional," kata Robinson.
Iklan Online Mendongkrak Kinerja The New York Times
NEW YORK. Setelah dua tahun berturut-turut pendapatannya terus melorot, akhirnya The New York Times Co. kini bernafas lega pada kuartal kedua tahun ini. Kinerjanya membaik berkat penjualan iklan di situsnya. Pada kuartal kedua tahun ini, pendapatan dari iklan digital melonjak 21% menjadi lebih dari US$ 80 juta. Sementara pendapatan iklan cetak justru turun 6% menjadi US$ 235 juta. Secara keseluruhan, pendapatan penerbit koran The New York Times tumbuh 1,2% menjadi US$ 590 juta dari US$ 582,7 juta. Ini merupakan pertumbuhan pertama sejak 2007 lalu.Namun, angka pendapatan kuartal kedua ini masih kalah jauh ketimbang periode yang sama pada 2007 lalu. Ketika itu, pendapatannya mencapai US$ 789 juta.Kendati demikian, laba bersih New York Times masih turun 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih ini anjlok dari US$ 39 juta menjadi US$ 32 juta.Presiden Direktur The New York Times Janet Robinson berharap tren ini bisa terus berlangsung hingga kuartal ketiga. "Hasil yang positif ini akan kembali membangun momentum dimana perusahaan akan bisa meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya operasional," kata Robinson.