Iklim investasi Indonesia makin kondusif



JAKARTA. Memasuki kuartal II 2014, kondisi iklim investasi di Indonesia makin kondusif. Beberapa data ekonomi Indonesia menunjukkan perbaikan cukup signifikan.

Data credit default swap (CDS) misalnya. CDS Indonesia untuk tenor 5 tahun per Jumat pekan lalu (4/4) ditutup di level 172, tekoreksi 26,19% sejak awal tahun 2014.

Sedangkan CDS Indonesia untuk tenor 10 tahun pada periode sama, telah terkoreksiĀ  16,87% menjadi 255.67. Bahkan, indikator ini sempat menyentuh level terendah sepanjang 2014 pada 1 April 2014 di level 238,86.


Perlu diketahui, CDS merupakan acuan risiko investasi di suatu negara. Semakin kecil angka CDS, maka semakin kecil pula resiko investasi pada negara tersebut.

Terkoreksinya CDS sejak awal tahun ini berakibat pada naiknya porsi dana asing di obligasi pemerintah. Mengutip data dari situs resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), dana asing mengambil porsi hingga 33,74% (senilai Rp 361,89 triliun) pada kepemilikan obligasi pemerintah yang bisa diperdagangkan (Rp 1.072,34 triliun). Padahal, pada penutupan 2013, porsi dana asing tersebut hanya bekisar 32,53%.

Tak pelak, ini membuat obligasi pemerintah Indonesia kian diburu dan membuat harganya makin melonjak. Mengutip dari Bloomberg, indeks obligasi pemerintah Indonesia versi Inter Dealer Market Association (IDMA Index) per Jumat (4/4) pekan lalu senilai 98,85 atau setara naik 3,38% dibanding pada awal tahun 2014. Bahkan, IDMA Index mencapai angka tertinggi 2014 sehari sebelumnya, Kamis (3/4) yang senilai 98,92.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan