JAKARTA. Dewan Penasehat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Djimanto mengakui, kondisi industri sepatu sudah mulai membaik. Kondisi ini mampu menjadi magnet bagi investor untuk memproduksi sepatunya di Indonesia. Memang, ekspor sepatu sempat mengkerut 5% dari nilai ekspor sebelumnya yang mencapai US$ 800 juta pada semester pertama tahun ini. “Kita akan menggenjot di semester dua hingga akhir tahun ini agar kondisi makin baik,” tuturnya, Kamis (30/7).Semangat Djimanto itu sejalan dengan pengusaha alas kaki yang mengajukan program restrukturisasi mesin kepada Depperin. Jumlahnya tak kecil, yaitu mencapai 14 perusahaan; dan 8 perusahaan diantaranya merupakan penanaman modal asing (PMA) dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan. Sisanya merupakan penanaman dalam negeri (PMDN).Direktur Industri Alas Kaki Departemen Perindustrian (Depperin) Budi Irmawan mengatakan, 14 perusahaan itu berminat mengikuti program restrukturisasi mesin pemerintah karena melihatpotensi usaha alas kaki di dalam negeri daei pasar ekspor maupun lokal mulai membaik.”Ke-14 perusahaan itu sudah memasukkan permohonan restrukturisasi mesin ke Depperin sampai 27 Juli 2009,” kata Budi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Iklim Membaik, Pengusaha Sepatu Bakal Genjot Ekspor
JAKARTA. Dewan Penasehat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Djimanto mengakui, kondisi industri sepatu sudah mulai membaik. Kondisi ini mampu menjadi magnet bagi investor untuk memproduksi sepatunya di Indonesia. Memang, ekspor sepatu sempat mengkerut 5% dari nilai ekspor sebelumnya yang mencapai US$ 800 juta pada semester pertama tahun ini. “Kita akan menggenjot di semester dua hingga akhir tahun ini agar kondisi makin baik,” tuturnya, Kamis (30/7).Semangat Djimanto itu sejalan dengan pengusaha alas kaki yang mengajukan program restrukturisasi mesin kepada Depperin. Jumlahnya tak kecil, yaitu mencapai 14 perusahaan; dan 8 perusahaan diantaranya merupakan penanaman modal asing (PMA) dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan. Sisanya merupakan penanaman dalam negeri (PMDN).Direktur Industri Alas Kaki Departemen Perindustrian (Depperin) Budi Irmawan mengatakan, 14 perusahaan itu berminat mengikuti program restrukturisasi mesin pemerintah karena melihatpotensi usaha alas kaki di dalam negeri daei pasar ekspor maupun lokal mulai membaik.”Ke-14 perusahaan itu sudah memasukkan permohonan restrukturisasi mesin ke Depperin sampai 27 Juli 2009,” kata Budi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News