IKN di Kalimantan Timur: Berkah Ekonomi dan Stabilitas Keamanan



KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Penetapan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan sebuah berkah. Dengan kondisi masyarakat yang kondusif, Kaltim berhasil mempertahankan stabilitas keamanan dan kepastian hukum, yang menjadi faktor penting dalam pemilihan lokasi ini. 

Selain itu, sejarah panjang Kalimantan Timur, termasuk kerajaan Kutai sebagai kerajaan pertama di Indonesia, menambah nilai historis dan strategis wilayah ini.

Ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap IKN sangat tinggi, terutama setelah Presiden Jokowi mengumumkan bahwa upacara kemerdekaan 2024 akan diadakan di IKN. Namun, penting untuk dipahami bahwa pembangunan sebuah ibu kota negara tidak bisa selesai dalam waktu singkat, ada tahapan-tahapannya.


Baca Juga: IKN: Peluang Emas Sejumlah Emiten Mengembangkan Sayap Usaha

Dampak Ekonomi Penetapan IKN

Muhammad Faisal, Kepala Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengatakan, dampak ekonomi dari penetapan Kaltim sebagai IKN sudah terasa sejak awal. Tingkat kedatangan pejabat tinggi, pekerja, dan pembangunan infrastruktur meningkat secara signifikan. 

Balikpapan dan Samarinda mengalami pertumbuhan pesat dalam sektor akomodasi, transportasi, dan perdagangan. Peningkatan jumlah hunian hotel, penyewaan kendaraan, dan konsumsi masyarakat menjadi indikator kuat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

Untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja di IKN, Kaltim fokus pada pengembangan SDM melalui beasiswa dan sertifikasi kompetensi. Program Beasiswa Kaltim, yang mungkin terbesar di Indonesia, telah membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan masyarakat lokal. 

"Dengan ini, diharapkan tenaga kerja lokal dapat memenuhi standar yang dibutuhkan di IKN, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja dari luar daerah," ujar Faisal.

Baca Juga: Percepatan Pembangunan IKN: Sinergi untuk Kota Masa Depan

Transformasi Ekonomi Kaltim

Transformasi ekonomi Kaltim juga diarahkan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan. Sektor jasa dan perdagangan menjadi fokus utama, dengan upaya untuk mengembangkan industri lokal agar dapat memenuhi kebutuhan IKN. 

Pendekatan ini bertujuan untuk mengubah Kaltim dari sekadar tempat penyimpanan barang menjadi pusat produksi dan distribusi yang efisien.

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Inovasi dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, industri, dan layanan publik, harus terus didorong. Dengan demikian, Kaltim dapat menjadi contoh sukses transformasi ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .