KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sedang memasuki era baru dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Pemindahan ibu kota ini bukan hanya sekadar perpindahan geografis, tetapi juga sebuah langkah strategis untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kontan.co.id akan membahas secara mendalam tentang perkembangan terkini, tantangan, dan potensi kerja sama yang dihadapi dalam proses pembangunan IKN. Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai upaya untuk mengurangi beban Jakarta yang selama ini menjadi pusat pemerintahan, bisnis, dan perdagangan.
Jakarta menghadapi masalah kepadatan penduduk, polusi, dan penurunan tanah yang mengancam keberlanjutannya sebagai pusat pemerintahan. Kalimantan Timur dipilih karena lokasinya yang strategis, jauh dari risiko bencana alam seperti gempa bumi dan gunung berapi, serta potensinya untuk mengembangkan wilayah baru yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Presiden Jokowi: IKN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian Daerah Sekitar Presiden Joko Widodo menekankan peran strategis IKN dalam mendorong gelombang baru pertumbuhan ekonomi yang berpusat pada prinsip keberlanjutan. Perspektif ini sejalan dengan visi yang lebih luas untuk menjadikan IKN sebagai model pembangunan kota berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan. Presiden Widodo menegaskan bahwa IKN akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. "Saya kira IKN akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru dan kita ingin juga terjadi transformasi ekonomi terutama yang berkaitan dengan ekonomi hijau," jelasnya. Transformasi ini diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, di mana pertumbuhan ekonomi tidak lagi mengandalkan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, tetapi lebih pada pengembangan teknologi hijau dan keberlanjutan lingkungan. IKN dirancang dengan mempertimbangkan aspek-aspek keberlanjutan, termasuk penggunaan energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan pengelolaan sampah yang efisien. Dengan demikian, kota ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dan bahkan di dunia, dalam hal bagaimana kota-kota masa depan dapat dikembangkan tanpa merusak lingkungan. Selain itu, Presiden Widodo juga menyatakan bahwa pembangunan IKN akan melibatkan berbagai sektor, termasuk sektor swasta, untuk memastikan bahwa semua aspek pembangunan dapat berjalan secara holistik dan berkelanjutan.
Baca Juga: Bukan ke IKN, Garuda Indonesia (GIAA) Siapkan Penerbangan Tambahan ke Balikpapan Ini termasuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, serta pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih untuk mendukung operasional kota yang efisien dan ramah lingkungan.
Dengan adanya IKN, diharapkan juga terjadi penyebaran penduduk yang lebih merata, mengurangi beban Jakarta sebagai ibu kota lama, dan menciptakan peluang-peluang ekonomi baru di wilayah-wilayah sekitar IKN. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah pusat dan daerah pinggiran. Dalam jangka panjang, IKN diharapkan menjadi pusat inovasi dan pengembangan teknologi hijau, menarik investasi dari dalam dan luar negeri, serta menciptakan lapangan kerja baru yang berfokus pada industri ramah lingkungan. Dengan demikian, visi Presiden Widodo untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif dapat terwujud, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .