KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran surat utang syariah (sukuk) tabungan seri ST-002. Sukuk bertenor dua tahun ini ditawarkan dari 1 November hingga 22 November 2018. Tidak hanya menggandeng perbankan, pemerintah juga melibatkan empat perusahaan financial technology (fintech) sebagai mitra distribusi guna mengincar investor dari milenial. Mereka adalah PT Investree Radhika Jaya (Investree), PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku), PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit). Investree menargetkan penjualan sukuk ST-002 bisa mencapai Rp 30 miliar, dan pada masa penawaran awal perusahaan ini telah mencatatkan penjualan sebesar 15% dari target. Sebelumnya Investree juga terlibat memasarkan surat utang berbentuk Saving Bonds Retail seri SBR003 dan SBR004, yang masing-masing meraih nilai penjualan sebesar Rp 14,8 miliar dan Rp 65 miliar.
“Kami membicarakan target penjualan sukuk di angka Rp 30 miliar. Bagaimanapun, ini produk yang pertama kali diluncurkan, sehingga kami belajar dari pengalaman berjualan SBR003,” kata Co-Founder dan CEO Investree Adrian Gunadi kepada Kontan.co.id, baru-baru ini. Dengan perolehan 15% dari target penjualan maka Investree optimistis bisa memenuhi target hingga masa akhir penawaran. Strateginya dengan mengandalkan pemasaran secara digital, melakukan road show dan masuk ke komunitas-komunitas. Investree juga menawarkan bonus 1% dari pembelian sukuk tabungan ST-002, dengan maksimal nilai bonus sebesar Rp 30 juta. CEO Modalku Reynold Wijaya mengaku tidak mempunyai target khusus untuk penjualan sukuk ini. Namun, ia yakin, bisa menjual produk syariah ini di angka Rp 10 miliar, karena sudah ada 100 investor yang berminat membeli sukuk melalui layanan Modalku. “Saya berharap bisa menghasilkan penjualan suku yang terbaik. Apalagi ini adalah produk syariah dan kami ingin berkontribusi menjualnya, terutama hasil penjualan ini berkontribusi bagi pembangunan Indonesia,” ujarnya. Pemain lainnya, Tanamduit juga tidak mempunyai target khusus tapi berharap bisa menjual produk tersebut sebanyak-banyak melalui platformnya sendiri. Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit Muhammad Hanif mengklaim bahwa sudah banyak investor yang berminat membeli sukuk ST-002.