KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib kelistrikan di Blok Rokan yang sedang dalam masa transisi belum jelas. Namun, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengungkapkan, pihaknya terus melaksanakan persiapan suplai listrik untuk Blok Rokan. Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril mengatakan, PLN saat ini tetap mengikuti proses tender yang tengah berlangsung untuk PLTGU Cogen milik PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN). Di sisi lain, PLN juga tengah membangun transmisi untuk menyuplai listrik ke Blok Rokan secara permanen. "Bersamaan kami terus melakukan pembangunan transmisi untuk suplai secara permanen. Alokasi investasi dilakukan secara bertahap," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (27/4).
Kendati demikian, Bob masih enggan merinci jumlah investasi yang dikucurkan untuk proyek tersebut. Bob menambahkan, nantinya sistem kelistrikan akan terkoneksi dengan sistem Sumatra dan ini sesuai dengan kontrak Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (SPJBTLU) PLN dan Pertamina Hulu Rokan. Dia melanjutkan, pengumuman hasil tender kemungkinan bakal dilakukan pada Mei mendatang. Di sisi lain, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengungkapkan proses transisi masih terus berjalan.
Baca Juga: Kementerian BUMN tetap minta PLN pasok listrik untuk Blok Rokan "Tidak ada keputusan akhir. Sebagaimana setiap kegiatan transisi, terdapat berbagai hal yang didiskusikan," ujar
Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia, Sonitha Poernomo kepada Kontan.co.id, Selasa (27/4). Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani mengungkapkan, produksi menjadi objektif utama dalam transisi Rokan. Ini mengingat, produksi ditopang oleh pembangkit listrik dan uap lantaran 50% produksi dari Duri Steam Fload (DSF) milik CPI yang menggunakan teknologi untuk memompa minyak mentah berat (
heavy crude oil) dari reservoir yang relatif dangkal. Melihat kondisi tersebut, Fatar menekankan kalau transisi Rokan memiliki banyak opsi atau pilihan. Namun dipastikan produksi listrik harus tetap jalan, siapapun yang jadi pengelola Rokan nantinya. Dengan sisa waktu tinggal 3 bulan, dia menegaskan jika belum terjadi alih kepemilikan yang mengoperasikan MCTN, produksi akan tetap berlanjut.
"Tentunya kami akan berlanjut tiga tahun, walaupun ada pihak-pihak lain akan masuk, apapun dia, baik PLN, ataupun PT lainnya, yang jelas akan tetap melanjutkan tiga tahun untuk tetap
sustain production. Itu komitmen," jelas Fatar dalam konferensi pers paparan kinerja SKK Migas secara virtual, Senin (26/4). Di samping itu, dia menjelaskan kalau saat ini mekanisme
bussiness to bussiness (btob) sedang dilaksanakan dengan pihak yang akan berinvestasi. Dengan begitu, harapannya pada 8 Agustus 2021 transisi Rokan hanya terkendala administratif, sedangkan dari sisi operasional untuk pengoperasian DSF akan tetap berjalan. "Harapannya investasi enggak bikin persoalan Rokan dipersulit dan kami yakin akan dipermudah. Yang penting, 3 tahun pertama disepakati, siapapun yang mengoperasikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari