Ikuti roadmap, BNI Syariah akan memperbanyak pembiayaan produktif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit PT BNI Syariah pada paruh pertama 2018 tumbuh positif. Per 30 Juni 2018, BNI Syariah menyalurkan pembiayaan Rp 25,12 triliun naik secara tahunan atau year on year (yoy) 11,4%. Pada semester I-2017 penyaluran pembiayaan hanya Rp 22,55 triliun.

Kontribusi pertumbuhan pembiayaan dari segmen komersial 22%, Hasanah Card 14,6%, pembiayaan UKM 12,3%, konsumer 7,8%, dan mikro 2,9%.

Pembiayaan komersial tumbuh 22% yoy dari Rp 4,32 triliun menjadi Rp 5,28 triliun di semester I-2018. Pembiayaan sektor kecil dan menengah tumbuh 12,3% yoy menjadi Rp 5,52 triliun. Sedangkan pembiayaan mikro pada Juni 2018 mencapai Rp 995 miliar atau tumbuh 2,9% dibandingkan Juni 2017 yang sebesar Rp 968 miliar. Ketiga sektor pembiayaan ini mampu mendorong pertumbuhan pembiayaan produktif BNI Syariah.


"Kami mencoba untuk memberikan pembiayaan ke sektor produktif, terlihat dari kinerja pembiayaan di sektor produktif bila Juni 2017 hanya 45,1% dari total pembiayaan. Pada Juni 2018 naik menjadi 46,8%. Akan terjadi shifting yang dari sifatnya konsumtif ke produktif," ujar Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo dalam pemaparan kinerja semester I-2018 BNI Syariah di Jakarta, Kamis (26/7).

Firman bilang shifting ini sudah direncanakan oleh manajemen dalam roadmap hingga 3-4 tahun ke depan. Selain itu shifting ini dilakukan dengan arahan dari pihak regulator, Otoritas Jasa Keuangan. Sedangkan untuk sektor pembiayaan konsumtif Bank BNI Syariah didorong oleh pembiayaan konsumer dan Hasanah Card atau kartu pembiayaan milik BNI Syariah.

Hingga semester I-2018 pembiayaan konsumer BNI Syariah mencapai 12,99 triliun naik 7,8% yoy dari posisi Juni 2018 di level Rp 11,99 triliun. Sedangkan pertumbuhan pembiayaan lewat Hasanah Card tumbuh 14,6% dari Rp 338 miliar di paruh pertama 2017 menjadi Rp 387 miliar di paruh pertama 2018.

Firman menyatakan meskipun pembiayaan moncer, pihaknya selalu menjaga pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) seiring dengan ekspansi pembiayaan. Bila pada Juni 2017 NPF BNI Syariah di 3,38%, manajemen menekan NPF di Juni 2018 pada posisi 3,04%.

Senior Executive Vice President (SEVP) Financing and Operation BNI Syariah wahyu Avianto bilang, hingga akhir tahun BNI Syariah menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan Rp 27,08 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi