KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kebijakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang membatasi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar mulai menuai protes dari kalangan pelaku bisnis. Salah satunya dari para pelaku usaha logistik yang tergabung dalam Indonesian Logistics Community (ILC). Teguh Siswanto, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat ILC menyatakan, kebijakan pembatasan BBM subsidi solar tidak mendukung geliat industri logistik. Sebab, kata Teguh, kebijakan tersebut dapat berdampak langsung pada kenaikan tarif logistik dan berpengaruh pada kegiatan ekspor-impor. Selain itu, turut melemahkan daya saing industri di pasar global. "Bahkan, jika menjadi efek domino bisa berimbas pada harga kebutuhan pokok di pasar domestik. Ini bukan hal positif untuk kemakmuran rakyat. Saya mempertanyakan keberpihakan pemerintah terkait munculnya kebijakan tersebut,” kata Teguh dalam pernyataan resmi ILC, Kamis (19/9).
ILC: Pemakaian BBM bersubsidi harus tepat sasaran
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kebijakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang membatasi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar mulai menuai protes dari kalangan pelaku bisnis. Salah satunya dari para pelaku usaha logistik yang tergabung dalam Indonesian Logistics Community (ILC). Teguh Siswanto, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat ILC menyatakan, kebijakan pembatasan BBM subsidi solar tidak mendukung geliat industri logistik. Sebab, kata Teguh, kebijakan tersebut dapat berdampak langsung pada kenaikan tarif logistik dan berpengaruh pada kegiatan ekspor-impor. Selain itu, turut melemahkan daya saing industri di pasar global. "Bahkan, jika menjadi efek domino bisa berimbas pada harga kebutuhan pokok di pasar domestik. Ini bukan hal positif untuk kemakmuran rakyat. Saya mempertanyakan keberpihakan pemerintah terkait munculnya kebijakan tersebut,” kata Teguh dalam pernyataan resmi ILC, Kamis (19/9).