Illegal fishing sukses, harga ikan malah turun



Jakarta. Program pemberantasan kegiatan penangkapan ikan ilegal atawa illegal fishing rupanya tidak hanya membawa dampak positif, namun juga ada dampak negatif terhadap nelayan nasional. Penurunan pencurian ikan dari kapal asing, kini membuat hasil tangkapan nelayan semakin banyak. Dengan demikian, kondisi ini membuat pasokan di dalam negeri meningkat dan membuat harga jual ikan anjlok.

Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengakui, merupakan hal yang lumrah program pemerintah yang berhasil diimplementasikan justru melahirkan masalah baru yang belum disiapkan solusinya. "Oleh karena itu, tadi saya sudah panggil Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Direktorat Jenderal Bea Cukai, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti," kata Rizal saat datang ke komplek Kantor Kepresidenan, Selasa (3/5).

Ia menjelaskan, program pemberantasan illegal fishing Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) cukup efektif mengurangi pencurian ikan di perairan Indonesia. Saat ini, ketersediaan ikan di laut cukup melimpah bagi tangkapan nelayan lokal.


Sebagai contoh, nelayan di Sibolga Sumatera Utara sebelumnya hanya memperoleh tangkapan sebesar 200 ton per hari, namun saat ini volumenya tangkapannya sudah mencapai 400 ton per hari. "Begitu juga di Indonesia timur, ini kan akibatnya pasokan ikan melimpah sehingga harganya turun, kasihan juga nelayan," ujar Rizal tanpa menjelaskan potensi penurunan harga jualnya saat ini.

Dia bilang, pemerintah segera akan mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan ini dengan melakukan pembahasan bersama sektor terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto