KONTAN.CO.ID - BEIJING. Seorang ilmuwan terkemuka di laboratorium Wuhan yang diklaim sebagai sumber wabah virus corona menuntut permintaan maaf dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Shi Zhengli, yang memimpin Pusat Penyakit Menular di Institut Virologi Wuhan, juga mengecam pemerintah AS karena menghentikan pendanaan untuk penelitian bersama dengan para ilmuwan AS. Baca Juga: Respons Rusia atas tudingan AS dan Inggris terkait senjata propaganda ruang angkasa
Dia mengatakan kepada majalah Science bahwa penyelidikan telah mengesampingkan kemungkinan bahwa virus itu telah lolos dari laboratorium, sebuah teori yang dipromosikan oleh beberapa pejabat AS, termasuk Trump. Dia membantah bahwa dia atau anggota timnya telah melakukan kontak dengan virus Sars-CoV-2 sebelum terdeteksi di kota tersebut pada akhir tahun lalu. "Klaim Presiden AS Trump bahwa Sars-CoV-2 bocor dari isntitut kami benar-benar bertentangan dengan fakta," katanya seperti dikutip South China Morning Post.