Ilmuwan: Kendaraan bertenaga listrik bikin manusia hidup lebih lama



KONTAN.CO.ID - Belum lama ini Lawrance Berkeley Laboratory California membuktikan metode elektrifikasi bahan bakar kendaraan sangat efisien di Amerika Serikat.

Profesor Azevedo, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa sektor transportasi merupakan penyumbang CO2 terbesar di Amerika Serikat. Dampak kerusakan lingkungan dan kesehatan pun signifikan.

Ia mendeskripsikan bahwa gas CO2 yang mulai menyebar akan tinggal di atmosfer selama berabad-abad. Untuk itu, elektrifikasi setiap kendaraan di masa depan perlu dipikirkan secepatnya.

"Kami menemukan metode elektrifikasi kendaraan memiliki potensi besar untuk mengurangi kerusakan iklim. Dan elektrifikasi kendaraan sudah berdampak positif di New England agar manusia memiliki masa hidup lebih lama" jelas Azevedo dikutip Phys.

Baca Juga: Indonesia dan IEA bekerja sama di sektor ketenagalistrikan dan energi terbarukan

Avezedo tak menampik ada sebagian wilayah AS yang sudah terelektrifikasi seluruh kendaraannya, namun masih menyumbang polusi. Ini diakibatkan produksi sumber energi listrik berbahan batu bara masih tinggi di wilayah tersebut.

"Ketergantungan sumber daya listrik konvensional seperti batu bara juga kita temukan," kata Avezedo.

Hasil penelitian lain juga mengungkapkan, perlunya penyebaran jaringan sumber daya listrik bersih akan menguntungkan lingkungan. Ini ditujukan untuk lingkungan yang harus bebas emisi mendekati nol.

"Sebaran jaringan sumber daya listrik bersih tanpa batu bara akan menguntungkan berbagai pihak. Salah satunya adalah lingkungan yang bebas dari polusi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News