KONTAN.CO.ID - SEOUL. Selama lebih dari 20 tahun, Gerbang Reunifikasi membentang di jalan raya dari Pyongyang hingga perbatasan dengan Korea Selatan. Gerbang ini dijaga ketat sebagai simbol harapan bahwa kedua negara yang terkoyak oleh perang suatu hari nanti akan bersatu kembali. Namun minggu ini, rencana tersebut hancur berantakan, bersamaan dengan tujuan yang telah dicapai oleh tiga generasi dinasti keluarga Kim untuk mendamaikan Korea Utara dengan Korea Selatan di semenanjung Korea, yang berada di bawah kendali Pyongyang. Melansir Reuters yang mengutip NK News, pada Selasa (23/1/2024), citra satelit Pyongyang menunjukkan bahwa monumen tersebut, sebuah lengkungan yang melambangkan harapan untuk reunifikasi Korea yang selesai setelah pertemuan puncak antar-Korea pada tahun 2000, sudah tidak ada lagi. Informasi saja, NK News merupakan sebuah media online yang memantau Korea Utara.
Ilmuwan Nuklir: Situasi di Semenanjung Korea Lebih Berbahaya Sejak Juni 1950
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Selama lebih dari 20 tahun, Gerbang Reunifikasi membentang di jalan raya dari Pyongyang hingga perbatasan dengan Korea Selatan. Gerbang ini dijaga ketat sebagai simbol harapan bahwa kedua negara yang terkoyak oleh perang suatu hari nanti akan bersatu kembali. Namun minggu ini, rencana tersebut hancur berantakan, bersamaan dengan tujuan yang telah dicapai oleh tiga generasi dinasti keluarga Kim untuk mendamaikan Korea Utara dengan Korea Selatan di semenanjung Korea, yang berada di bawah kendali Pyongyang. Melansir Reuters yang mengutip NK News, pada Selasa (23/1/2024), citra satelit Pyongyang menunjukkan bahwa monumen tersebut, sebuah lengkungan yang melambangkan harapan untuk reunifikasi Korea yang selesai setelah pertemuan puncak antar-Korea pada tahun 2000, sudah tidak ada lagi. Informasi saja, NK News merupakan sebuah media online yang memantau Korea Utara.