KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara di dalam negeri diyakini tak bakal langsung memberi dampak bagi industri batubara untuk waktu dekat ini. Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia berencana memanfaatkan fasilitas Energy Transition Mechanism (ETM) dari Asian Development Bank (ADB). ADB dikabarkan siap membantu Indonesia dan Filipina untuk mempensiunkan 50% Pembangkit Listrik batubara 10 tahun hingga 15 tahun ke depan. Pelaksana Harian Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia alias Indonesia Mining Association (IMA) Djoko Widajatno mengungkapkan, pemerintah masih memiliki target besar dalam pengadaan pembangkit listrik di tanah air. Salah satunya lewat program 35.000 MW. "Investasinya terlalu besar, tidak dapat dipensiunkan sekarang," terang Djoko kepada Kontan, Kamis (4/11).
IMA: Kebutuhan batubara di dalam negeri diyakini masih akan tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara di dalam negeri diyakini tak bakal langsung memberi dampak bagi industri batubara untuk waktu dekat ini. Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia berencana memanfaatkan fasilitas Energy Transition Mechanism (ETM) dari Asian Development Bank (ADB). ADB dikabarkan siap membantu Indonesia dan Filipina untuk mempensiunkan 50% Pembangkit Listrik batubara 10 tahun hingga 15 tahun ke depan. Pelaksana Harian Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia alias Indonesia Mining Association (IMA) Djoko Widajatno mengungkapkan, pemerintah masih memiliki target besar dalam pengadaan pembangkit listrik di tanah air. Salah satunya lewat program 35.000 MW. "Investasinya terlalu besar, tidak dapat dipensiunkan sekarang," terang Djoko kepada Kontan, Kamis (4/11).