JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan boleh unjuk gigi. Soalnya, eks PT Jamsostek (Persero) itu berhasil mengantongi imbal hasil (return) investasi sebesar 5,8% di sepanjang Januari – Juni 2014. Padahal, kondisi makro pada semester pertama tahun ini kurang mendukung gairah pasar. Jeffry Haryadi, Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, imbal hasil positif ini berasal dari kebijakan strategis dan hati-hati dalam penempatan dana investasi yang dilakukan pihaknya. “Yaitu, 32% dalam bentuk deposito, 43% obligasi dan kurang dari 10% diparkir di saham,” ujarnya, kemarin malam (15/7). Menurut dia, portofolio penempatan dana investasi ini tidak akan banyak mengalami perubahan di paruh kedua nanti. Hal ini dikarenakan, ketentuan kebijakan investasi berubah haluan, yaitu dari dana jaminan hari tua (JHT) dan non-JHT menjadi dana masing-masing program.
Imbal hasil BPJS Ketenagakerjaan mekar hingga 5,8%
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan boleh unjuk gigi. Soalnya, eks PT Jamsostek (Persero) itu berhasil mengantongi imbal hasil (return) investasi sebesar 5,8% di sepanjang Januari – Juni 2014. Padahal, kondisi makro pada semester pertama tahun ini kurang mendukung gairah pasar. Jeffry Haryadi, Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, imbal hasil positif ini berasal dari kebijakan strategis dan hati-hati dalam penempatan dana investasi yang dilakukan pihaknya. “Yaitu, 32% dalam bentuk deposito, 43% obligasi dan kurang dari 10% diparkir di saham,” ujarnya, kemarin malam (15/7). Menurut dia, portofolio penempatan dana investasi ini tidak akan banyak mengalami perubahan di paruh kedua nanti. Hal ini dikarenakan, ketentuan kebijakan investasi berubah haluan, yaitu dari dana jaminan hari tua (JHT) dan non-JHT menjadi dana masing-masing program.