Imbal hasil DPLK terseret pasar modal



JAKARTA. Peserta dana pensiun tak mendapat imbal hasil tinggi di tahun ini. Pasalnya, imbal hasil investasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tak semanis tahun lalu. Potensi perolehan imbal hasil di tahun ini diprediksi lebih mini dari tahun lalu sebagai imbas dari rontoknya pasar modal.

Pemimpin DPLK BNI Betty Alwi menghitung, return of investment (RoI) di tahun ini turun menjadi satu digit yakni 8,6%. Padahal, di tahun 2014 lalu, DPLK BNI masih bisa mencatatkan imbal hasil sebesar 10%. "Dengan kondisi seperti saat ini memang lebih berat," kata dia, Rabu (16/9)

Namun, DPLK BNI masih optimistis bisa memberikan imbal hasil yang lebih menarik ketimbang instrumen di pasar uang. "Kami harapkan minimal bisa 2% di atas bunga deposito," ujar Betty.


Meski imbal hasil kurang menggembirakan, minat masyarakat untuk ikut program pensiun masih lumayan besar. Ini terbukti dari dana kelolaan yang terus bertumbuh. Betty menyebutkan, total dana kelolaan DPLK BNI hingga delapan bulan pertama tahun ini bertambah Rp 1 triliun atau naik 10% dari akhir tahun 2014.

Pada akhir tahun lalu, asset under management DPLK BNI mencapai Rp 10,3 triliun.  "Per bulan Agustus lalu totalnya sudah Rp 11 triliun," tambah Betty.

Melihat pertumbuhan sebesar ini, ia pun optimistis target yang DPLK BNI canangkan sejak awal tahun ini bisa terlewati. Sampai pengujung 2015 ini, DPLK ini menargetkan memiliki dana kelolaan sampai Rp 12 triliun.

Instrumen investasi

Di DPLK BNI, mayoritas penempatan dana pun masih ditempatkan di instrumen deposito. Dari dana kelolaan sebesar Rp 11 triliun per akhir bulan Agustus kemarin, lebih dari 66% diantaranya disimpan di keranjang tersebut.

Sementara penempatan dana di instrumen obligasi, porsinya mencapai lebih dari 32%. Sisanya diparkir ke instrumen reksa dana.

Pengurus DPLK Muamalat, SS Setiawan mengatakan, target imbal hasil investasi pada tahun ini dipatok sebesar 7,79%. Angka ini lebih rendah ketimbang dari pencapaian tahun lalu.

Pada tahun lalu, DPLK Muamalat menorehkan imbal hasil sebesar 12,06%. Hasil investasi tahun 2014 itu lebih tinggi target yang sebesar 7,08%.

Instrumen investasi DPLK Muamalat paling besar masih dibenamkan ke deposito yakni lebih dari 70%. Sedangkan 30% disebar ke beberapa instrumen investasi seperti reksadana, sukuk, dan saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri