Imbal Hasil Makin Tinggi, Bank Memburu SBI Lagi



JAKARTA. Imbal hasil Sertifikat Bank Indonesia (SBI) semakin menggiurkan. Dalam lelang yang berlangsung Rabu (19/11) kemarin, bunga SBI untuk jangka waktu enam bulan mencapai 12,25%. Sementara imbal hasil untuk SBI tiga bulan 11,49% dan SBI satu bulan 11,24%. Imbal hasil itu lebih tinggi dibandingkan BI rate, yang kini 9,5%.Tak salah, kalau bank melirik lagi SBI sebagai keranjang investasi jangka pendeknya. Dari lelang SBI yang berlangsung kemarin misalnya, BI menyedot duit Rp 34,16 triliun. PT BCA Tbk termasuk yang rajin menempatkan dana di SBI belakangan ini. "Kalau tidak di SBI, kelebihan dana mau diinvestasikan di mana lagi?" kata Wakil Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, kemarin (19/11).Kepala Divisi Treasury PT Bank NISP Tbk. Suriyanto Chang menambahkan, saat ini merupakan waktu yang pas bagi bank untuk kembali mengoleksi SBI. "SBI merupakan alternatif investasi terbaik saat ini. Tak hanya likuid, bunganya pun juga menarik," katanya. Bank NISP, kata Suriyanto, juga aktif memborong SBI selama beberapa pekan terakhir. Bank ini banyak menempatkan dananya di SBI berjangka satu dan tiga bulan.Suriyanto tak menjelaskan berapa pastinya dana yang diputar Bank NISP dalam bentuk SBI. Ia hanya menegaskan, portofolio Bank NISP di SBI sekarang membesar dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.Kenaikan portofolio itu tak lepas dari kenaikan dana masyarakat di Bank NISP. Padahal, NISP sudah menahan penyaluran kredit. "Kami memilih untuk menempatkan dana di SBI," kata Suriyanto.Bank UOB Buana juga menyukai SBI karena sifatnya yang likuid dan aman. Direktur Keuangan UOB Buana Safrullah Hadi Saleh bilang, pilihan jatuh pada SBI karena kredit lagi seret. "Kami sedang tidak mau agresif di pinjaman. Kalau permohonan kreditnya tidak bagus, kami tidak kasih," ujarnya.Safrullah mengaku, kini UOB sedang memiliki kelebihan likuiditas berlebih Rp 1 triliun. Sebagian akan ditempatkan di SBI. Saat ini, UOB memiliki SBI sebesar Rp 700 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie