JAKARTA. PT Toyota Astra Financial Services menawarkan kupon 6,25%–8,25% per tahun untuk penerbitan Obligasi III tahun 2013. Instrumen ini akan diterbitkan sebanyak-banyaknya Rp 1,2 triliun dalam tiga seri. Presiden Direktur HSBC Securities Indonesia Hari B. Mantoro bilang, kupon Obligasi Seri B dan Seri C memiliki kisaran yang sama untuk memberikan pilihan bagi investor
(lihat tabel). Pihaknya juga masih akan melihat permintaan dari investor selama masa penawaran awal. "Kupon final akan kami putuskan setelah selesai masa penawaran awal. Hasil akhirnya tergantung dari demand investor," ujar Hari. HSBC Securities Indonesia menjadi penjamin pelaksana emisi obligasi Toyota Astra Financial bersama PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Securities Tbk. Karman Pamurahardjo, Direktur PT Trimegah Securities mengatakan, penetapan kisaran kupon tersebut telah memperhitungkan asumsi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tekanan inflasi. Ia mengakui, investor meminta premi risiko lebih tinggi lantaran adanya ekspektasi tekanan inflasi akibat kenaikan harga BBM. "Jadi, premi risiko untuk kupon ini lebih tinggi dibanding dua bulan lalu," kata Karman.
Padahal, Toyota Astra Financial menggenggam peringkat AAA dari Fitch Rating Indonesia. Masa penawaran awal obligasi ini berlangsung pada 16-30 April 2013. Sedangkan, pernyataan efektif dari OJK diperkirakan akan diperoleh 8 Mei sehingga Toyota Astra Financial bisa menggelar penawaran 13-14 Mei. Kupon menarik Desmon Silitonga, analis obligasi Millenium Danatama Asset Management menilai kisaran kupon tersebut relatif menarik bagi investor. Dia membandingkan kisaran kupon obligasi Toyota seri A, misalnya, lebih tinggi ketimbang yield obligasi pemerintah bertenor satu tahun yang hanya 4%. "Investor akan meminta kupon di kisaran tinggi sebagai dampak kenaikan inflasi yang diperkirakan akan terjadi di April," ujar dia. Menurut Desmon, investor akan memilih instrumen bertenor setahun dibandingkan tenor lain. Alasannya, instrumen bertenor pendek memiliki risiko yang lebih kecil ketimbang tenor lebih panjang. "Di sisi lain, peringkat obligasi ini juga bagus di level AAA," imbuhnya. Selain Toyota Astra Financial Service, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X dan PT Hutama Karya juga siap menerbitkan obligasi. PTPN X akan menerbitkan obligasi Rp 700 miliar di akhir kuartal kedua. Sedangkan, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengumumkan rating Hutama Karya untuk penerbitan obligasi I/2013 dengan nilai maksimal Rp 750 miliar. PTPN akan memakai dana hasil penerbitan obligasi untuk
refinancing penggantian modal kerja dan menopang bisnis di tiga pabrik gula di Sulawesi Selatan. Sedangkan, Hutama Karya akan menggunakan dana obligasi untuk modal kerja dan investasi di anak-anak usaha.
Direktur Utama BondRI, Tumpal Sihombing memperkirakan, investor akan meminta kupon yang lebih tinggi untuk obligasi PTPN X dan Hutama Karya. "Ketidakpastian yang meningkat berpotensi mendorong imbal hasil yang diharapkan investor bisa lebih tinggi," kata Tumpal. Tumpal menambahkan, ada potensi pelebaran
spread yield obligasi pemerintah dan korporasi karena ada kenaikan premi risiko yang diminta investor. "Kecuali perlu dicermati juga bahwa ada kecenderungan
sovereign risk mulai meningkat," imbuh Tumpal. Herdi Ranu Wibowo,
Head of Fixed Income BCA Sekuritas mengatakan, investor akan meminta kupon sesuai peringkat obligasi perusahaan tersebut. "Saya lihat minat pasar positif untuk obligasi karena masih memberikan imbal hasil yang menarik," ujar dia.
Penawaran Obligasi Toyota Astra Financial Services |
Seri | Tenor | Kupon | Yield SUN bertenor sama |
A | 370 hari | 6,25%-7,25% | 4,27% |
B | 36 bulan | 7,25%-8,25% | 4,66% |
C | 48 bulan | 7,25%-8,25% | 4,79% |
sumber: Toyota Astra Financial Services, Bloomberg |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati