KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah anjloknya imbal hasil unitlink saham secara rata-rata, ada beberapa produk unitlink yang masih memberikan imbal hasil di atas rata-rata. Hal itu dipengaruhi oleh portofolio saham yang dimiliki oleh produk-produk tersebut. Seperti diketahui, hingga September 2022, imbal hasil rata-rata uniltink saham sepanjang tahun ada di posisi -3,48%. Padahal, di bulan sebelumnya, imbal hasil rata-rata unitlink saham berada di posisi -0,39%. Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, sejatinya portofolio saham itu tergantung dari manajer investasi masing-masing. Hanya saja, ia melihat beberapa produk unitlink yang memiliki imbal hasil tinggi punya portofolio di sektor energi, terutama batubara.
Baca Juga: Tak Hanya Imbal Hasil, Premi Produk Unitlink Juga Merosot “Kalau tidak punya energi itu pasti ketinggalan kereta, sudah,” ujar Wawan. Tak hanya itu, ada juga beberapa sektor yang juga mulai naik pasca pandemi Covid-19, seperti sektor aneka industri dan perbankan. Ia mencontohkan perusahaan aneka industri yang berada di sektor otomotif yaitu PT Astra International Tbk (ASII) Sementara itu, ia menyebutkan ada saham di beberapa sektor yang bisa mempengaruhi dari kinerja fund unitlink saham itu sendiri. Semisal, saham-saham di sektor properti maupun transportasi. “Mereka masih terdapat sedikit dampak dari pandemi Covid-19 ditambah ada beberapa sektor yang memang penjualannya lagi turun,” ujarnya. Oleh karenanya, sampai akhir tahun ini, ia menyebutkan bahwa beberapa produk unitlink yang memiliki portofolio di sektor-sektor tadi, bisa dipastikan masih tetap berada di posisi positif meskipun tidak akan tumbuh terlalu tinggi. “Jadi kalau mau lihat portofolio, sebaiknya dilihat isinya lebih banyak dimana,” ujarnya. Salah satu produk yang masih memiliki imbal hasil tinggi di atas rata-rata ialah B-Life Spectra Link Dana Maxima Plus milik BNI Life yang memberikan imbal hasil 12,07% sepanjang tahun ini. Jika dilihat dari prospektusnya per September 2022, produk ini memiliki portofolio yang disebutkan oleh Wawan, misalnya saham ASII. Ditambah, ada beberapa saham di sektor keuangan seperti Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank BCA (BBCA). “Untuk saat ini mayoritas di portfofolio saham perusahaan selain sektor keuangan ada juga sektor infrastruktur dan bahan baku,” ujar Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan.
Baca Juga: Imbal Hasil Unitlink Saham Diprediksi Bakal Terpuruk Hingga Akhir Tahun 2022 Sebagai informasi, unitlink jenis saham yang dimiliki BNI Life saat ini masih mendominasi dengan total nilai sekitar 65% dari total dana kelolaan unitlink sekitar lebih dari Rp 6,1 triliun.
Sementara itu, juara produk unitlink saham dengan imbal hasil tertinggi masih ditempati beberapa produk yang sama yaitu Advanced Commodity Syariah Rupiah milik AXA Mandiri yang imbal hasilnya 52,21%, MNC Link Aktif milik MNC Life yang imbal hasilnya 42,72% dan CIGNA Equity Value Fund milik Cigna Insurance yang imbal hasilnya 30,86%. Dalam prospektus MNC Link Aktif per September 2022, terlihat portofolio saham yang mayoritas masih didominasi oleh emiten MNC grup. Adapun, ada beberapa saham di sektor energi dan keuangan yang masuk di dalamnya seperti MNC Energy Investments dan Bank Pembangunan Daerah Banten. “Untuk mendorong kinerja subdana saham, kami melakukan penempatan pada saham-saham group,” ujar Direktur Utama MNC Life Febriyani S Yahya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi