KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 4%. Namun, melihat situasi saat ini serta kondisi ekonomi Indonesia banyak kalangan yang menilai ruang pemangkasan suku bunga masih terbuka. Selain itu, tren suku bunga rendah juga masih akan terus berlanjut. Reksadana pasar uang yang berbasis suku bunga tentu akan terpengaruh dengan kondisi tersebut. Kendati demikian, secara bulanan, dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana pasar uang justru mengalami kenaikan paling tinggi. Merujuk data dari Infovesta Utama, AUM reksadana pasar uang sepanjang Juli 2020 tercatat naik Rp 19 triliun secara bulanan (mom) menjadi Rp 493,104 triliun. Jumlah kenaikan tersebut cukup signifikan mengingat AUM reksadana pendapatan tetap yang mengalami kenaikan terbesar kedua hanya meningkat Rp 3,19 triliun secara mom.
Imbal hasil reksadana pasar uang tahun ini diperkirakan sekitar 4,5%-5,5%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 4%. Namun, melihat situasi saat ini serta kondisi ekonomi Indonesia banyak kalangan yang menilai ruang pemangkasan suku bunga masih terbuka. Selain itu, tren suku bunga rendah juga masih akan terus berlanjut. Reksadana pasar uang yang berbasis suku bunga tentu akan terpengaruh dengan kondisi tersebut. Kendati demikian, secara bulanan, dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana pasar uang justru mengalami kenaikan paling tinggi. Merujuk data dari Infovesta Utama, AUM reksadana pasar uang sepanjang Juli 2020 tercatat naik Rp 19 triliun secara bulanan (mom) menjadi Rp 493,104 triliun. Jumlah kenaikan tersebut cukup signifikan mengingat AUM reksadana pendapatan tetap yang mengalami kenaikan terbesar kedua hanya meningkat Rp 3,19 triliun secara mom.