Imbal hasil ST008 diperkirakan lebih rendah daripada ORI020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah baru merampungkan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel, Obligasi Ritel (ORI) seri ORI020 di tanggal 21 Oktober 2021. Di awal bulan November 2021, pemerintah berencana kembali membuka masa penjualan SBN Ritel, Sukuk Tabungan (ST) seri ST008.

SBN Ritel seri ST008 diperkirakan terbit dari tanggal 1-17 November 2021. Head of Investment Avrist Asset Management, Ika Pratiwi Rahayu, menilai, dengan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di angka 3,5%, estimasi imbal hasil ST008 akan berada di level 4,5-5%, yakni 100-150 bps di atas BI7DRRR.

Ika juga melihat ada peluang imbal hasil yang lebih rendah daripada ORI020 dengan imbal hasil 4,95%. Menurutnya hal ini karena ST008 hanya memiliki tenor 2 tahun dan tidak dapat diperdagangkan.


Baca Juga: ORI020 Laris Manis, Banyak Investor Belum Kebagian

“Lebih tinggi dari BI7DRRR, tetapi kemungkinan besar lebih rendah dari kupon ORI020 yang 4,95%. Karena ST008 memiliki tenor hanya 2 tahun dan tidak dapat diperdagangkan, berbeda dengan ORI020 yang memiliki tenor 3 tahun dan dapat diperdagangkan,” kata Ika kepada Kontan.co,id, Jumat (22/10).

Ika menambahkan, pertimbangan pemerintah menetapkan imbal hasil untuk ST008 akan merujuk pada suku bunga deposito 1 bulan, suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan imbal hasil SUN tenor 2 tahun.

Saat ini, menurut Ika, minat masyarakat terhadap SBN Ritel masih positif. Hal tersebut dapat dilihat dari pemesanan ORI020 yang target pemesanannya sudah terpenuhi sebelum tenggat waktu yang ditentukan.

Baca Juga: Hingga 12 Oktober, penjualan ORI020 capai Rp7,81 triliun

“Minat masyarakat sangat baik untuk obligasi ritel seperti terlihat dari pemesanan ORI020 per 18 Oktober 2021 sudah mencapai target Rp15 triliun meski masa penawaran masih berlanjut hingga 21 Oktober 2021,” ujarnya.

Ika melihat, estimasi pemesanan ST008 nantinya dapat laku sekitar Rp 5 triliun-Rp 10 triliun. Sebelumnya di ST007, pemerintah berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 5,42 triliun dengan jumlah investor sebanyak 16.992 orang.

Baca Juga: Surat Utang Andalan Pembiayaan APBN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati