Imbal hasil SUN berpotensi turun memanfaatkan penguatan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan turun pada perdagangan Selasa (9/4). Hal ini seiring dengan potensi penguatan rupiah dan rendahnya level imbal hasil US Treasury.

Sebagai informasi, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik 2 basis poin (bps) ke level 2,52% pada Senin (8/4) malam. Imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun juga naik 2 bps ke level 2,92%. 

“Kenaikan imbal hasil US Treasury ditopang oleh meredanya kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi global,” terang Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.

Kenaikan imbal hasil US Treasury masih bisa berlanjut bergantung pada hasil data CPI AS yang akan dirilis pada Rabu (10/4) mendatang. Data CPI AS di bulan Maret diproyeksikan tumbuh 1,8% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,5% (yoy).

Lantas, di tengah kenaikan imbal hasil US Treasury, SUN Indonesia masih berpeluang mengalami penurunan imbal hasil. Apalagi, kurs rupiah berpotensi menguat seiring meredanya sentimen perlambatan ekonomi global.

Mikail memperkirakan, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di rentang 7,5%-7,6% pada hari ini. 

Adapun seri SUN yang dapat dipertimbangkan investor pada hari ini antara lain PBS014, FR0078, FR0079, dan FR0077.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi