Imbal hasil SUN diprediksi bergerak terbatas, ini faktor penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak terbatas pada perdagangan Jumat (28/9). Hal ini disebabkan masih adanya potensi pelemahan rupiah di tengah turunnya imbal hasil US Treasury.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyebut, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada Kamis malam masing-masing turun 1 bps ke level 3,04% dan 3,17%.

Turunnya imbal hasil US Treasury didorong oleh tingginya angka klaim pengangguran AS di pekan lalu sebesar 240.000. Angka ini lebih tinggi dari prediksi para analis sebesar 210.000.


“Data durable goods order AS juga mengalami penurunan pertumbuhan di bulan Agustus sebesar 0,1% dibandingkan konsensus sebesar 0,5%,” papar Mikail dalam riset, hari ini.

Di sisi lain, pergerakan harga minyak dan gas alam dunia menahan penurunan imbal hasil US Treasury lebih lanjut. Harga minyak West Texas Intermediate kemarin malam naik 0,11% ke level US$ 72,20 per barel sedangkan harga gas alam dunia naik 0,07% ke level US$ 3,05 per MMBtu. Kenaikan harga minyak masih dipicu oleh penolakan OPEC dan Rusia untuk menaikkan produksi minyak pasca hilangnya suplai dari Iran.

Dengan demikian, harga SUN berpotensi bergerak terbatas mengingat kurs rupiah masih dibayangi ancaman koreksi pada hari ini. Mikail memprediksi, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 8,20%-8,25% pada hari ini.

Di saat yang sama, Mikail merekomendasikan seri obligasi negara antara lain FR0064, FR0070, FR0071, FR0072, dan FR0075.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia