Imbal hasil SUN diprediksi turun karena dua faktor ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) berpotensi mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (21/8). Hal ini didorong oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan penurunan imbal hasil US Treasury.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) turun 1 bps ke level 2,82% sedangkan jangka panjang (30 tahun) turun 2 bps ke level 2,88%.

“Penurunan tersebut didorong oleh kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian jelang perundingan antara AS dan China untuk mengatasi masalah perang dagang,” sebutnya dalam riset hari ini.


Sementara itu, pergerakan harga minyak dan gas alam dunia menahan penurunan imbal hasil US Treasury. Kemarin, harga minyak West Texas Intermediate dan gas alam masing-masing bergerak naik. Harga minyak naik 0,44% (US$ 66,71 per barel) dan harga gas alam naik 0,68% (US$ 2,96 per MMBtu). Kenaikan harga tersebut disebabkan melemahnya isu perang dagang antara AS-China mengingat keduanya berpotensi mengadakan perundingan pekan ini.

Hasil ini membuat imbal hasil SUN berpeluang mengalami penurunan. Selain itu, penguatan rupiah akibat pelemahan indeks dollar AS juga menjadi katalis positif pada perdagangan hari ini.

Mikail memprediksi imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di rentang 7,85%-7,95% pada hari ini. Ia pun merekomendasikan seri obligasi negara FR0064, FR0075, FR0072, FR0063, dan FR0061.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie