KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak naik pada perdagangan Kamis (16/8). Hal ini didorong oleh potensi pelemahan rupiah akibat efek krisis keuangan Turki dan pengaruh pergerakan imbal hasil US Treasury. Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail menyebut, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) bergerak turun masing-masing sebesar 1 bps ke level 2,86% dan 3,03%. “Penurunan tersebut didorong oleh kekhawatiran investor terhadap melemahnya mata uang lira Turki sehingga mendorong investor untuk menjadikan US Treasury sebagai aset safe haven,” paparnya dalam riset hari ini. Pergerakan harga minyak dan gas alam dunia juga mendorong penurunan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate dan gas alam semalam masing-masing turun secara tajam. Harga minyak turun 3% (US$ 64,71 per barel) sedangkan harga gas alam turun 0,27% (US$ 2,93 per MMBtu). Penurunan drastis ini disebabkan oleh naiknya stok minyak mentah AS sebesar 6,8 juta barel pada Minggu pertama Agustus.
Imbal hasil SUN diramal naik di kisaran 7,95% -8,00%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak naik pada perdagangan Kamis (16/8). Hal ini didorong oleh potensi pelemahan rupiah akibat efek krisis keuangan Turki dan pengaruh pergerakan imbal hasil US Treasury. Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail menyebut, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) bergerak turun masing-masing sebesar 1 bps ke level 2,86% dan 3,03%. “Penurunan tersebut didorong oleh kekhawatiran investor terhadap melemahnya mata uang lira Turki sehingga mendorong investor untuk menjadikan US Treasury sebagai aset safe haven,” paparnya dalam riset hari ini. Pergerakan harga minyak dan gas alam dunia juga mendorong penurunan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate dan gas alam semalam masing-masing turun secara tajam. Harga minyak turun 3% (US$ 64,71 per barel) sedangkan harga gas alam turun 0,27% (US$ 2,93 per MMBtu). Penurunan drastis ini disebabkan oleh naiknya stok minyak mentah AS sebesar 6,8 juta barel pada Minggu pertama Agustus.