KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di atas kertas, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) cepat atau lambat akan mempengaruhi kondisi pasar obligasi Indonesia. Namun, selama kurs rupiah bergerak stabil pasca kenaikan tersebut, pasar obligasi dalam negeri kemungkinan juga tetap stabil. Sebagaimana diketahui, BI telah menaikan suku bunga acuan BI-7 Day Repo Rate menjadi 6% pada Kamis (15/11) lalu. Research Analyst Capital Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, kenaikan suku bunga acuan biasanya akan memicu kenaikan yield surat utang negara (SUN) sekaligus menimbulkan penurunan harga instrumen tersebut. Ini dilatarbelakangi oleh makin sempitnya selisih atau spread antara suku bunga acuan dan yield SUN. Namun, kenaikan yield SUN diyakini tidak akan terjadi secara signifikan selama pergerakan rupiah terhadap dollar AS masih stabil.
Imbal hasil SUN masih stabil pasca kenaikan bunga acuan BI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di atas kertas, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) cepat atau lambat akan mempengaruhi kondisi pasar obligasi Indonesia. Namun, selama kurs rupiah bergerak stabil pasca kenaikan tersebut, pasar obligasi dalam negeri kemungkinan juga tetap stabil. Sebagaimana diketahui, BI telah menaikan suku bunga acuan BI-7 Day Repo Rate menjadi 6% pada Kamis (15/11) lalu. Research Analyst Capital Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, kenaikan suku bunga acuan biasanya akan memicu kenaikan yield surat utang negara (SUN) sekaligus menimbulkan penurunan harga instrumen tersebut. Ini dilatarbelakangi oleh makin sempitnya selisih atau spread antara suku bunga acuan dan yield SUN. Namun, kenaikan yield SUN diyakini tidak akan terjadi secara signifikan selama pergerakan rupiah terhadap dollar AS masih stabil.