Imbal hasil SUN masih turun, berikut faktornya



JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Selasa (4/4) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,14% ke level 115,22 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Namun, Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra berpendapat bahwa imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin masih melanjutkan tren penurunan. Hal tersebut didorong oleh berlanjutnya akumulasi pembelian oleh investor asing di tengah terbatasnya perubahan harga yang terjadi di pasar sekunder.

Berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) yang dapat diperdagangkan per 3 April 2017, investor asing mencatatkan peningkatan kepemilikan di SBN senilai Rp 2,21 triliun dibandingkan dengan posisi di akhir Maret.


Adapun di kuartal I-2017, investor asing mencatatkan pembelian bersih SBN senilai Rp 57,41 triliun. Sehingga akumulasi pembelian terbesar terjadi sepanjang Maret 2017, yaitu senilai Rp 31,33 triliun.

Namun demikian, penurunan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan Selasa mulai terlihat terbatas, terutama yang pada SUN bertenor menengah dan panjang.

"Kami melihat terbatasnya perubahan harga pada tenor tersebut turut mempengaruhi perubahan tingkat imbal hasilnya," jelas Made.

Dengan posisi harga SUN yang cukup tinggi, serta didukung oleh faktor teknikal dan harga SUN telah memasuki area jenuh beli (overbought), turut mempengaruhi terbatasnya kenaikan harga SUN yang terjadi pada perdagangan kemarin. Apalagi, kondisi tersebut juga didukung oleh volume perdagangan yang tidak begitu besar.

Sementara itu, dari pelaksanaan lelang penjualan Sukuk Negara, pemerintah meraup dana senilai Rp 4,46 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp14,52 triliun.

Jumlah penawaran yang masuk mengalami penurunan dibandingkan dengan lelang sebelumnya pada 21 Maret lalu sebesar Rp 18,12 triliun.

Secara keseluruhan, penurunan imbal hasil SUN yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil seri acuan masing - masing sebesar 1 bps untuk tenor 5 tahun dan 15 tahun di level 6,74% dan 7,38% serta turun sebesar 2 bps untuk tenor 20 tahun di level 7,62%. Adapun untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun, relatif tidak banyak mengalami perubahan di level 7%.

Sementara itu dari perdagangan SUN dengan denominasi mata uang dollar Ameika, perubahan imbal hasilnya juga cenderung mengalami penurunan seiring dengan penurunan imbal hasil dari US Treasury.

Imbal hasil dari INDO-27 ditutup dengan penurunan sebesar 2 bps di level 3,85% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 15 bps dan imbal hasil dari INDO-47 yang ditutup dengan penurunan sebesar 1 bps di level 4,75% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 20 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-20 relatif tidak banyak mengalami perubahan di level 2,50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto