Imbal hasil SUN Senin naik, ini penyebabnya



JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Senin (8/5) ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah terbatasnya pergerakan harga SUN di pasar sekunder. 

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 basis poin (bps) - 4 bps dengan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps. Lalu, kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 1-4 tahun.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, pelaku pasar masih menantikan data untuk permintaan pembiayaan kredit pembiayaan rumah.


Selain itu, rencana lelang SUN yang akan dilaksanakan hari ini pun turut membatasi pergerakan harga SUN terutama pada seri-seri yang akan di lelang, yaitu FR0061, FR0072 dan FR0074. 

"Faktor tersebutlah yang membuat harga SUN bergerak terbatas kemarin," paparnya.

Sementara, volume perdagangan SUN yang dilaporkan perdagangan Senin senilai Rp 5,28 triliun dari 32 seri yang diperdagangkan dengan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp 1,27 triliun.

Obligasi Negara seri FR0053 menjadi SUN dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 998 miliar dari 18 kali transaksi di harga rata - rata 105,01%. Perdagangan tersebut juga diikuti oleh Obligasi Negara seri FR0056 senilai Rp633 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata-rata 108,62%. 

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp 2,10 triliun dari 25 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan III FIF Tahap I Tahun 2017 Seri A (FIFA03ACN1) dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap II Tahun 2017 Seri A (SIEXCL01ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar. Keduanya ditransaksikan dengan volume Rp 1,32 triliun dari 42 kali transaksi dengan harga rata - rata sebesar 99,98% untuk FIFA03ACN1 dan sebesar Rp 414 miliar dari 22 kali transaksi dengan harga rata - rata sebesar 100,01% untuk SIEXCL01ACN2. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia