Imbal hasil surat utang negara naik



JAKARTA. Gejolak pasar keuangan global ikut berdampak pada lelang surat utang negara (SUN). Rata-rata yield tertimbang yang dimenangkan pemerintah pada lelang SUN, kemarin, naik ketimbang lelang 24 September lalu.

Seri FR0069 yang akan jatuh tempo 15 April 2019, mencatat yield rata-rata tertimbang 7,54% atau lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya yang sebesar 7,45%. Yield rata-rata tertimbang FR0071 yang akan jatuh tempo 15 Maret 2029 sebesar 8,58%, lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya sebesar 8,35%.

Investor masih khawatir akan kondisi pasar keuangan global yang dapat bergejolak lagi jika Amerika Serikat mengalami gagal bayar atas utang obligasi yang akan jatuh tempo. "Inilah yang mendorong kenaikan yield," ungkap I Made Adi Saputra, analis NC Securities, Selasa (8/10).


Kendati demikian, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan oleh pemerintah tidak berbeda jauh dibandingkan yield di pasar sekunder. Sehingga, harga obligasi negara di pasar sekunder setelah lelang mengalami kenaikan. "Sebagai contoh, harga SUN seri FR0071 di pasar sekunder sebelum lelang diperdagangkan antara 102,50 hingga 103,75. Namun, setelah hasil lelang diumumkan naik di kisaran 103,75 hingga 104,50," papar Made.

Total permintaan yang masuk dari investor pada lelang, kemarin, mencapai Rp 22,6 triliun, lebih rendah ketimbang lelang SUN sebelumnya Rp 25,78 triliun. Pemerintah hanya memenangkan senilai Rp 12 triliun, terutama untuk SUN seri fixed-rate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati