Imbal hasil unitlink jeblok di kuartal I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink tertekan di kuartal I 2018. Dari semua jenis unitlink, hanya unitlink pendapatan tetap yang mencatatkan imbal hasil positif. Sementara unitlink jenis lain return-nya minus.

Rata-rata unitlink pendapatan membukukan imbal hasil 0,03%. Merujuk data Infovesta Utama, imbal hasil unitlink saham minus 3,07% dan unitlink campuran minus 1,78%. Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo menjelaskan, kinerja unitlink saham dan campuran tertekan sepanjang Maret 2018 seiring merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Maret 2018.

Secara year to date (ytd), IHSG turun 2,62%. "Sementara unitlink berbasis pendapatan tetap relatif bertahan dengan kinerja positif seiring aksi beli investor asing karena kepemilikan asing di SUN bertambah Rp 10,57 triliun sepanjang Maret 2018," kata dia.


Kata Praska, di kuartal II-2018, kinerja unitlink berbasis saham dan campuran bakal kembali menguat seiring proyeksi penguatan pasar saham. Pasar obligasi juga diperkirakan menguat meski ada sentimen negatif perang dagang China–Amerika Serikat.

Praska memperkirakan, hingga akhir tahun ini unitlink saham bakal mencetak imbal hasil 8%–12%, unitlink campuran 6%–8%, dan return unitlink pendapatan tetap bisa sebesar 4%–6%.

Salah satu produk unitlink yang imbal hasilnya tumbuh adalah B-Life Link Dana Cemerlang milik PT BNI Life Insurance. Produk ini mencetak imbal hasil 3,36% sampai kuartal I-2018. Imbal hasil produk unitlink tersebut berada di jajaran lima besar produk unitlink berbasis pendapatan tetap dengan imbal hasil tertinggi.

Plt Direktur Utama BNI Life Geger N Maulana mengatakan, imbal hasil produk unitlink pendapatan tetap BNI Life tersebut karena racikan portofolio investasi yang tepat. "Komponen investasi produk B-Life Link hampir 80% berisikan obligasi korporasi. Jadi tidak terlalu bergejolak saat pasar turun," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi