Imbal Hasil Unitlink Saham Konsisten Tumbuh Hingga April 2023



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Semenjak regulasi terkait produk unitlink resmi berlaku di awal tahun ini, imbal hasil produk tersebut secara konsisten mengalami pertumbuhan. Terutama, produk unitlink yang berbasis saham.

Berdasarkan data infovesta, indeks unitlink berbasis saham memiliki imbal hasil di level 2,60% secara year-to-date per 30 April 2023. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 1,08% secara bulanan.

Menariknya, imbal hasil produk unitlink saham ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan indeks reksadana saham. Mengingat, reksadana saham pada periode yang sama berada di level 1,30%.


“Dulu saya rasa reksadana saham itu bisa lebih tinggi, ternyata unitlink bisa lebih baik,” ujar Vice President Infovesta Utama, Wawan Hendrayana.

Baca Juga: OJK Kocok Ulang Batas Investasi Asuransi Jiwa, Ini Rinciannya

Wawan bilang bahwa dengan konsistensi imbal hasil unitlink yang lebih tinggi menunjukkan bahwa regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ketat memiliki dampak signifikan bagi produknya. Alhasil, investasi tak bisa main-main.

Kinerja positif tersebut juga ditopang oleh kondisi ekonomi yang memang mendorong indeks saham naik. Misalnya, dolar yang melemah terhadap mata uang rupiah dan hasil kinerja beberapa emiten yang sesuai ekspetasi.

Meskipun demikian, saat ini unitlink sedang dihadapkan pada aturan baru terkait pembatasan investasi di pihak-pihak terkait seperti afiliasinya. Dari yang sebelumnya tidak dibatasi kini dibatasi menjadi maksimal 10%.

Menurutnya, aturan tersebut tidak akan berdampak signifikan pada imbal hasil secara umum. Mengingat, tidak banyak perusahaan asuransi yang menempatkan investasinya banyak di afiliasi.

Baca Juga: Asuransi Jiwa Pilih Instrumen Minim Risiko

“Kecuali, saham yang lagi dipegang sedang rugi, tapi kan sekarang kebanyakan positif,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan mengungkapkan selama April tercatat seluruh fund unit linkdi BNI Life memberikan kinerja positif yang beragam. Tertingginya adalah fund jenis saham.

Ia merinci secara year to date untuk fixed income ada di kisaran sampai 3,5%, di ikuti jenis fund saham di kisaran 3% kemudian jenis fund campuran antara 1,5% hingga 3% dan pasar uang yang sudah di kisaran 2%.

“Dan untuk tahun 2023 kami sudah jauh lebih fokus untuk mengoptimalkan return kembali,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli