Imbal Hasil Unitlink Saham Terkontraksi, Ini Penjelasan Allianz Life



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata return atau imbal hasil unitlink saham terkontraksi 3,32% per Mei 2024. Data Infovesta mencatat, kinerja unitlink saham tercatat paling negatif di antara jenis lain. Bahkan, mayoritas produk unitlink saham beberapa perusahaan asuransi juga mengalami hal serupa.

Salah satu produk unitlink saham yang terkontraksi cukup dalam, yakni SmartLink Rupiah Equity Fund, milik PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life). Adapun return SmartLink Rupiah Equity Fund terkontraksi 9,14% per Mei 2024.

Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, Ni Made Daryanti lantas membeberkan penyebab terkontraksinya produk tersebut. Made bilang sejak awal kuartal II-2024, volatilitas pada pasar saham meningkat dikarenakan ketidakpastian atas ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang turut mengkerek harga minyak. 


"Hal tersebut membuat Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah. The Fed yang masih mengambil sikap Higher for Longer," ujarnya kepada Kontan, Rabu (3/7).

Baca Juga: Premi Allianz Life Tumbuh Rp 6,4 Triliun Hingga Mei 2024

Lanjut Made, pada Mei 2024, pasar saham Indonesia mengalami koreksi dikarenakan kombinasi depresiasi nilai tukar mata uang Rupiah dan peralihan preferensi investor asing ke pasar saham Tiongkok yang mengakibatkan aksi jual pada sektor perbankan di IHSG. 

Dia menjelaskan koreksi pada IHSG juga terpengaruh penurunan mayoritas bursa global dan Asia. Pada akhirnya ini, beragam kondisi tersebut turut berdampak pada kinerja fund SmartLink Rupiah Equity Fund.

Meski kini beberapa hal positif mulai terlihat pada kebijakan moneter global, tetapi Made tetapi melihat ada beberapa tantangan dari sektor domestik. Daya beli masyarakat yang masih lemah, terutama pada segmen menengah dan bawah karena berbagai faktor serta pendapatan sektor perbankan yang lebih rendah dari perkiraan.

“Namun tantangan dalam negeri akan bersifat siklikal dan tekanan inflasi mulai mereda karena biaya utama, seperti harga minyak mulai bergerak stabil,”imbuhnya.

Made masih optimistis pada kinerja unitlink dengan underlying saham. Menurutnya Allianz Life menerapkan strategi underweight dan selektif. Manajemen akan tetap mengutamakan saham-saham yang memiliki kemampuan dalam menentukan harga, keunggulan daya saing dari sisi biaya, dan juga kondisi neraca yang efisien.

Asal tahu saja, selain unitlink saham, per Mei 2024, Infovesta juga mencatat penurunan pada unitlink campuran sekitar 1,71%. Sementara itu, unitlink pendapatan tetap mencetak rata-rata imbal hasil positif sebesar 0,05% dan unitlink pasar uang malah memberikan rata-rata imbal hasil tertinggi yaitu sebesar 1,29%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih