Imbal hasil US Treasury merosot, investor khawatir penyebaran virus corona



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Virus corona juga membuat kekacauan di pasar obligasi Amerika Serikat (AS). Jumat (24/1), harga surat utang pemerintah AS atau US Treasury naik dan mendorong penurunan imbal hasil atau yield dalam empat hari berturut.

Berita tentang virus corona jenis terbaru yang menyebar ke luar China terus merusak selera risiko dan memacu permintaan aset safe-haven.

Baca Juga: Virus corona melumerkan harga minyak dunia, dalam sepekan harga minyak jatuh 6,4%


Imbal hasil US Treasury tenor 30-tahun turun ke level terendah hampir tiga bulan. Sementara yield US Treasury tenor acuan 10 tahun turun ke level terendah dalam dua bulan terakhir.

Imbal hasil surat utang AS tenor dua tahun juga tergelincir ke level terendah dalam dua minggu.

Mengutip Reuters, imbal hasil US Treasury  tenor 10 tahun telah merosot hampir 15 basis poin di pekan ini, penurunan mingguan terbesar dalam sekitar 3,5 bulan terakhir.

Sedangkan yield US Treasury tenor 30 tahun turun 16 basis poin minggu ini, penurunan mingguan terbesar dalam empat bulan.

"Virus ini jelas dalam jangka pendek telah menakuti pasar, "kata Gregory Faranello, kepala suku bunga Amerivet Sekuritas di New York kepada Reuters.

Baca Juga: Virus corona sudah tiba di Eropa dan Nepal, Amerika laporkan kasus kedua

Dalam perdagangan sore, Jumat (24/1), yield US Treasury 10 tahun jatuh menjadi 1,682%, dari sebesar 1,739% di hari sebelumnya.

Di awal sesi, yield US Treasury 10 tahun sempat turun ke posisi terendah lebih dari dua bulan sebesar 1,67%.

Sementara imbal hasil US Treasury 30 tahun berada di 2,14%, turun dari 2,182% pada hari sebelumnya. Sedangkan yield US Treasury tenor 2 tahun jatuh menjadi 1,494% dari 1,518% pada hari sebelumnya.

The Federal Reserve akan menggelar rapat pada minggu depan untuk pertemuan kebijakan moneter dan kemungkinan akan menahan suku bunga yang bisa menenangkan pasar.

Baca Juga: Bursa Wall Street rontok tertekan wabah virus corona yang meluas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat