Imbal Hasil US Treasury Naik, Indeks Wall Street Turun



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street turun pada Rabu (19/4) karena imbal hasil US Treasury naik di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga di level lebih tinggi lebih lama.

Sementara pendapatan beragam dari emiten bank regional dan kelemahan pada Tesla semakin merusak sentimen pasar.

Rabu (19/4), Pada pukul 09:44 ET, indeks Dow Jones Industrial Average turun 140,38 poin atau 0,41% ke 33.836,25.


Indeks S&P 500 turun 19,18 poin atau 0,46% ke 4.135,69. Indeks Nasdaq Composite turun 77,37 poin atau 0,64 % menjadi 12.076,04.

Baca Juga: Penambahan Pelanggan Netflix di Kuartal I Meleset dari Prediksi Analis Wallstreet

Harga saham Tesla Inc turun 2,4% setelah pembuat kendaraan listrik itu menurunkan harga untuk keenam kalinya tahun ini di Amerika Serikat, menjelang hasil kuartal pertamanya.

Harga saham Netflix Inc turun 4,7% setelah pelopor streaming video mengeluarkan perkiraan suram.

Saham Morgan Stanley turun 1,8% karena bank Wall Street melaporkan penurunan pendapatan kuartalan, sehari setelah saingannya Goldman Sachs Group Inc membukukan penurunan laba 19% karena pukulan terhadap kesepakatan dan kerugian dari penjualan beberapa aset dalam bisnis konsumennya.

Data ekonomi campuran baru-baru ini telah memicu taruhan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Mei, dengan para pedagang melihat peluang 83% untuk langkah tersebut, sesuai alat Fedwatch CME Group.

Imbal hasil US Treasury dua tahun, yang paling mencerminkan ekspektasi suku bunga jangka pendek, mencapai level tertinggi satu bulan. Sementaram imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun mencapai tertinggi empat minggu karena para pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga akhir tahun ini.

"Saya tidak tahu apakah mereka (pembuat kebijakan Fed) akan menaikkan lebih banyak lagi, tetapi semua nada hawkish mengatakan jangan mengharapkan penurunan suku bunga tahun ini, hal lain yang mendorong imbal hasil sedikit lebih tinggi karena banyak mereka telah mengantisipasi pemotongan," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners di Pittsburgh.

Baca Juga: Bursa Saham Asia Beragam pada Rabu (19/4) Pagi, Dibayangi Komentar Pejabat The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat