Imbal unitlink makin joss di akhir kuartal 1 2017



JAKARTA. Produk unitlink berbasis saham mulai menunjukan taringnya di akhir kuartal pertama 2017 ini. Infovesta Utama mencatat hingga akhir Maret kemarin, imbal yang diberikan unitlink saham mulai mengungguli unitlink campuran dan pendapatan tetap.

Analis Infovesta Praska Putrantyo mengatakan sampai penghujung triwulan I 2017, rata-rata imbal hasil yang diberikan produk unitlink saham mencapai 3,36% dari awal tahun. Selama periode yang sama, rerata imbal dari unitlink campuran dan pendapatan tetap masing-masing sebesar 2,80% dan 2,81%.

Ini artinya periode bulan Maret menjadi titik balik unitlink saham untuk menyalip produk unitlink pendapatan tetap. Pasalnya sampai bulan Februari, rata-rata imbal unit link saham masih berada di belakang unitlink yang berbasis fixed income.


Menurut Praska, mulai bergairahnya unitlink saham tak lepas dari moncernya pasar modal teruatama kinerja indeks harga saham gabungan. Termasuk dorongan dari masuknya dana asing di pasar saham, dimana sepanjang Maret lalu terjadi net buy sekira Rp 10 triliun.

Kondisi ini mendorong IHSG naik 3,37% secara month to month. Dus, Infovesta Equity Unit Linked Index per Maret pun mencatat ikut terdorong 2,14% dibanding bulan Februari. "Secara keseluruhan rata-rata imbal unitlink saham tumbuh 2,12% secara month to month," kata dia belum lama ini.

Di sisi lain, pergerakan unitlink campuran dan pendapatan tetap pun disebutnya masih berada di rentang yang positif, meski masih berada di bawah bayang-bayang performa unitlink saham. Di bulan Maret, imbal unitlink campuran dan pendapatan tetap masing-masing tumbuh 1,92% dan 1,42% secara month to month.

Masih positifnya pertumbuhan imbal dari kedua jenis unitlink ini, kata Praska, merupakan efek dari meningkatnya kepemilikan atas surat utang. Terutama yang diterbitkan oleh pemerintah. Di bulan Maret saja ada tambahan akumulasi dana asing dalam kepemilikan SUN sebesar Rp 30 triliun menjadi Rp 721 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto