Imbalan sukuk ritel SR013 yang cuma 6,05% dinilai sudah menarik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya mengumumkan kupon Sukuk Ritel seri SR013 sebesar 6,05% per tahun pada Kamis (27/8). SR013 mempunyai sifat fixed rate yang artinya hingga jatuh tempo pada 10 September 2023 mendatang besaran kuponnya akan tetap sama.

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan, besaran tersebut cukup ideal dengan kondisi saat ini. Dimas sebelumnya memproyeksikan besaran imbalan SR013 berada di kisaran 6%.

“Dengan imbalan 6,05%, SR013 masih cukup menarik mengingat jika dibandingkan dengan deposito yang berkisar di 6,4% gross. Namun, di kondisi sekarang deposito dengan level tersebut cukup sulit untuk didapat,” ujar Dimas kepada Kontan.co.id, Kamis (27/8).


Selain itu, Dimas menilai SR013 juga lebih menarik dibanding deposito dari sisi risiko. SR013 dinilai punya risiko yang lebih kecil dibanding deposito.

Baca Juga: Sah! Pemerintah tetapkan kupon sukuk ritel SR013 sebesar 6,05%

Senada, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto juga menilai besaran imbal hasil SR013 cukup menarik. Bahkan, dia mengaku cukup terkejut karena semula proyeksinya justru akan berada di bawah 6%.

“Memang dibandingkan SR012 lebih kecil (imbalan SR013), tapi saat ini kan tren suku bunga sedang rendah, bahkan masih ada ruang pemangkasan lagi. Yield SUN yang 5 tahun pun sudah 6,1%, jadi imbalan 6,05% jelas menarik untuk ritel, apalagi jika dibandingkan deposito,” jelas Ramdhan.

Sebagai informasi, imbal hasil dari SR012 yang ditawarkan pada periode Februari-Maret kala itu sebesar 6,3%. Ramdhan juga melihat saat ini deposito dari bank besar bahkan ada wacana akan turun ke 3,5%. Dari sisi pajak pun, SR013 yang sebesar 15% juga lebih kecil dibanding pajak deposito yang sebesar 20%. 

Baca Juga: Bunga ORI018 bisa lebih rendah daripada ORI017, minat investor diramal tetap tinggi

Dimas menambahkan, meski dari segi imbal hasil lebih kecil dari SR012, ada potensi penjualan SR013 justru melampaui penjualan SR012. “Pada masa penawaran SR012 kan kondisi market sangat volatile seiring awal pandemi pada saat itu. Selain itu, diperkirakan worst case dari pandemi ini juga sudah lewat pada kuartal II kemarin, sehingga hasil penjualan SR013 berpeluang lebih baik,” tambah Dimas.

SR013 bisa dibeli mulai besok, 28 Agustus hingga 23 September 2020 mendatang. Sementara penetapan hasil penjualan instrumen tersebut berlangsung pada 28 September 2020. Adapun setelmen akan dilaksanakan pada 30 September 2020.

Investor dapat memesan SR013 dengan minimum investasi sebesar Rp 1 juta serta maksimal Rp 3 miliar. Investor harus melewati holding period setidaknya dua kali periode pembayaran kupon. Holding period adalah masa ketika investor SR013 belum boleh memindahkan kepemilikan ORI-nya. Kepemilikan instrumen ini baru dapat dipindahbukukan mulai 11 Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati