Imbangi Pertumbuhan Kredit dengan DPK, Bank Mandiri Catat LDR 81,16% di November 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengimbangi pertumbuhan kredit dengan himpunan dana pihak ketiga (DPK). Hal ini Bank Mandiri lakukan guna mempertahankan likuiditas yang ada. 

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan hingga November 2022 posisi likuiditas Bank Mandiri berada di level yang optimal. Ini tercermin dengan loan to deposit ratio atau LDR (bank only) berada pada level 81,16%. 

“Hingga November 2022, tercatat DPK Bank Mandiri berhasil tumbuh sebesar 13,95% secara tahunan menjadi Rp 1.125,05 triliun dengan Kredit yang tumbuh 12,46% secara tahunan menjadi sebesar Rp 920,43 triliun,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id, Kamis (19/1) malam.


Baca Juga: Dukung Program Kendaraan Listrik, Bank Mandiri Gandeng Juara Bike (Selis)

Ia menyebut strategi di 2023 ini Bank Mandiri akan mempertimbangkan proyeksi bahwa penyaluran kredit akan meningkat seiring dengan kondisi bisnis dan perekonomian yang terus tumbuh, Bank Mandiri akan terus mengkaji serta memonitor kecukupan likuiditas dari waktu ke waktu secara prudent dan optimal. 

“Namun demikian, dalam mengeksekusi strategi pendanaan tersebut, Bank Mandiri akan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain opsi instrumen yang tersedia, timing yang tepat, serta kondisi pasar,” tuturnya. 

Terkait kenaikan suku bunga acuan sebesar BI-7DRR sebesar 25 bps ke level 5,75% pada Januari 2023, Rudi bilang secara umum telah diantisipasi oleh industri termasuk perbankan. 

“Keputusan tersebut merupakan langkah lanjutan front loaded, preemptive dan forward looking Bank Indonesia (BI) guna memastikan inflasi inti dan memperkuat stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian pasar keuangan global,” jelasnya. 

Baca Juga: Menahan Laju Inflasi Dengan Suku Bunga Tinggi

Ia mengklaim kenaikan ini juga telah sejalan dengan proyeksi Bank Mandiri. Dalam merespon kebijakan tersebut, Bank Mandiri telah dan akan secara bertahap dan terukur melakukan kajian penyesuaian suku bunga simpanan dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas pasar, struktur biaya dana, kondisi pasar serta dampak terhadap peningkatan suku bunga kredit. 

“Secara umum diproyeksikan bank-bank akan secara bertahap menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi