Imbas BBM turun, Januari deflasi 0,24%



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Januari 2015 terjadi deflasi 0,24%. Secara tahunan, inflasi tahun ke tahun pada bulan Januari tercatat 6,96%.

Berikut ini adalah komponen penyumbang deflasi Januari :  Pertama, bensin. Andil bensin terhadap deflasi adalah 0,71%. Penurunan harga yang terjadi adalah sebesar 15,33% dibanding Desember 2014.

Kepala BPS Suryamin mengatakan deflasi pada komponen bensin ini diakibatkan kebijakan penurunan harga bensin pada 1 Januari dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter. Selanjunya pada 19 Januari turun lagi menjadi Rp 6.700 per liter. "Penurunan terjadi di seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK)," ujar Suryamin di Jakarta, Senin (2/2).


Kedua, cabe merah. Cabe merah mengalami penurunan harga sebesar 24,73% dengan andil deflasi 0,22%. Penurunan harga terjadi karena pasokan cabe merah mengalami peningkatan dengan memasuki musim panen. Penurunan terjadi di 74 kota IHK di mana penurunan tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 55%.

Ketiga, tarif angkutan dalam kota. Penurunan tarif hingga 2,2% terjadi dikarenakan turunnya harga BBM. Namun, penurunannya baru terjadi di 22 kota IHK dengan penurunan tertinggi terjadi di Ternate sebesar 17%. Andil terhadap delfasi sebesar 0,07%.

Keempat, tarif angkutan udara. Memiliki andil deflasi 0,07% dengan perubahan harga 10,84%. Hal ini dikarenakan kurangnya permintaan jasa angkutan udara.

Kelima, cabe rawit. Pasokan cabe rawit mulai meningkat karena memasuki masa panen. Alhasil terjadi penurunan harga hingga 15,7% dengan andil deflasi 0,06%. Penurunan terjadi di 66 kota IHK di mana Gorontalo menjadi kota dengan penurunan tertinggi yang mencapai 69%.

Keenam, solar. Andil terhadap deflasi mencapai 0,02% dengan perubahan harga 8,08%. Penurunan harga solar terjadi karena pemerintah menurunkan harga solar pada level Rp 6.400 per liter pada 19 Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.