KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Sebanyak 10 perusahaan properti asal China mendesak pemerintah untuk melonggarkan peraturan demi menstabilkan pasar pasca kasus gagal bayar Evergrande. Mereka juga meminta dukungan atas ketentuan pembelian rumah dan penyesuaian harga tanah. Mereka mengungkapkannya setelah bertemu dengan pemerintah China pada Jumat (15/10). Pertemuan ini dihadiri oleh eksekutif senior dari pengembang termasuk China Vanke Co Ltd dan Sunac Holdings, bersama dengan Direktur Departemen Real Estat Kementerian Perumahan dan Pengembangan Perkotaan-Pedesaan dan Direktur Asosiasi Real Estat China (CREA ). Seperti diketahui, sejumlah perusahaan properti China menghadapi krisis likuiditas di tengah lemahnya permintaan dan pengetatan peraturan. Kinerja perusahaan terpengaruh oleh pembatasan pinjaman yang diberlakukan oleh pemerintah untuk menahan laju permintaan kredit.
Imbas kasus Evergrade, perusahaan properti China minta pelonggaran kebijakan
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Sebanyak 10 perusahaan properti asal China mendesak pemerintah untuk melonggarkan peraturan demi menstabilkan pasar pasca kasus gagal bayar Evergrande. Mereka juga meminta dukungan atas ketentuan pembelian rumah dan penyesuaian harga tanah. Mereka mengungkapkannya setelah bertemu dengan pemerintah China pada Jumat (15/10). Pertemuan ini dihadiri oleh eksekutif senior dari pengembang termasuk China Vanke Co Ltd dan Sunac Holdings, bersama dengan Direktur Departemen Real Estat Kementerian Perumahan dan Pengembangan Perkotaan-Pedesaan dan Direktur Asosiasi Real Estat China (CREA ). Seperti diketahui, sejumlah perusahaan properti China menghadapi krisis likuiditas di tengah lemahnya permintaan dan pengetatan peraturan. Kinerja perusahaan terpengaruh oleh pembatasan pinjaman yang diberlakukan oleh pemerintah untuk menahan laju permintaan kredit.